Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Ternyata Julukan Orang Karo Itu Ada 7 Lho, Lain Wilayahnya Lain Karonya (Tapi Sama - Sama Karo)

Perempuan Karo

Ssecara garis besar Suku Karo adalah suku asli yang mendiami Dataran Tinggi Karo, dan beberapa tempat lain seperti Kabupaten Deliserdang, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Dairi, Kabupaten Simalungun, Kota Medan, dan Kabupaten Aceh Tenggara.

Nama suku ini dijadikan salah satu nama kabupaten disalah satu wilayah yang mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu Kabupaten Karo.

Gambaran tentang daerah domisili masyarakat Karo dapat pula dilihat seperti apa yang digambarkan oleh J.H. Neuman dalam buku lentera kehidupan orang Karo dalam berbudaya (Sarjani Tarigan, 2009 : 36), yaitu:

“Wilayah yang didiami oleh suku Karo dibatasi sebelah timur oleh pinggir jalan yang memisahkan dataran tinggi dari Serdang. Di sebelah Selatan kira-kira dibatasi oleh sungai Biang (yang diberi nama sungai Wampu, apabila memasuki Langkat), disebelah Barat dibatasi oleh gunung Sinabung dan disebelah Utara wilayah itu meluas sampai kedataran rendah Deli dan Serdang.”

Dari gambaran luas daerahnya diatas, domisili masyarakat Karo ini memang tidak dapat dibantah, bahwa ada beberapa kelompok yang berdomisili di daerah pantai dan hidup berdampingan dengan penduduk Melayu, dan secara bertahap kedua suku tersebut saling berbaur dan berakulturasi antara sesamanya.

Dengan demikian, orang-orang Karo yang tersebar dan berakulturasi dengan suku-suku lain tersebut, mengakibatkan adanya perbedaan julukan atas dasar wilayah komusitasnya seperti : 
💢 Karo Kenjulu, 
💢 Karo Teluh Dereng, 
💢 Karo Singalor Lau, 
💢 Karo Baluren, 
💢 Karo Langkat, 
💢 Karo Timur dan 
💢 Karo Dusun.

wilayah ulayat karo
Wilayah Ulayat Karo

1. Karo Kenjulu adalah sebahagian besar wilayah Kabupaten Karo, yakni kecamatan ;
👉 Kabanjahe, 
👉 Berastagi, 
👉 Tiga Panah, 
👉 Barusjahe, 
👉 Simpang Empat, 
👉 Payung.

2. Karo Teruh Deleng adalah kecamatan ;
👉 Kuta Buloh, 
👉 Payung, 
👉 Lau Baleng dan 
👉 Mardinding.

3. Karo Singalor Lau meliputi kecamatan ;
👉 Tiga Binanga, 
👉 Juhar, dan 
👉 Munte.

4. Karo Baluren adalah kecamatan ;
👉 Tanah Pinem dan 
👉 Tigalingga. 
👉 Tanah Pinem sudah merupakan bagian dari kabupaten Dairi.

5. Karo Langkat adalah masyarakat Karo yang tinggal di Kabupaten 
👉 Langkat dan 
👉 Binjei yang meliputi kecamatan-kecamatan: Padang Tualang, Bahorok, Salapian, Kwala, Selesai, Sungai Bingei, Binjei dan Stabat.

6. Karo Timur adalah yang tinggal di wilayah kecamatan 
👉 Lubuk Pakam,
👉 Bangun Purba, 
👉 Galang,
👉 Gunung Meriah, 
👉 Dolok Silau dan 
👉 Silimakuta. 
Wilayah-wilayah tersebut merupakan daerah kabupaten Deli Serdang dan kabupaten Simalungun.

7. Karo Dusun adalah kecamatan 
👉 Sibolangit, 
👉 Pancurbatu, 
👉 Namorambe, 
👉 Sunggal, 
👉 Kutalimbaru, 
👉 STM-Hilir, 
👉 STM-Hulu, 
👉 Hamparan Perak, 
👉 Tanjung Morawa dan
👉 Kecamatan Biru-biru. 
(ibid : 37).

Selain wilayah-wilayah tempat tinggal yang telah dijelaskan di atas, masih ada wilayah yang cukup penting yang menjadi tempat tinggal atau domisili orang Karo, yaitu 👉 wilayah kota Medan (ibukota propinsi Sumatera Utara).

Di sepanjang jalan dari Kabanjahe/Kabupaten Karo menuju kota Medan juga terdapat beberapa desa dan semi kota (sub-urban) yang juga menjadi domisili orang Karo seperti: kota Berastagi, desa Bandarbaru, desa Sibolangit, desa Sembahe, dan Pancurbatu (kecuali Berastagi, semua desa tersebut termasuk dalam wilayah kabupaten Deliserdang).

Memasuki wilayah kota Medan, terdapat lagi beberapa wilayah desa, seperti: desa Lau Cih, Kelurahan Simpang Selayang, Simpang Kuala dan Padang Bulan yang sebagian besar penduduknya adalah orang Karo.

Penduduk di setiap wilayah tersebut, walaupun telah lama tinggal secara menetap, namun secara kekerabatan masih mempunyai hubungan dengan masyarakat Karo yang tinggal di wilayah kabupaten Karo.

Sumber :
Repository.usu.ac.id
Web : Karosiadi
Editor : Willem A Sinuraya