Macam - macam Begu menurut orang Karo Zaman Siadi
Ilustrasi |
Karogaul.com - Artikel kali ini yang kita bahas adalah mengenai macam - macam Hantu ( uihh,... serem kan coyyyyyy . . . .) Adapun pada zaman dulu menurut orng karo Hantu (Begu) itu bnayak macamnya sehingga orang karo membedakan 2 jenis hantu yaitu Hantu baik & Jahat, ( baik - jahat, hehehhe). Adapun dalam religi Karo tradisional Orang Karo mengenal beraneka ragam begu, antara lain :
1. Begu jabu
Adalah begu penjaga keluarga (Jabu) yaitu dari keluarga terdekat yang telah meninggal dunia, dan yang menjadi begu ini adalah keluarga yang meninggal dala kandungan, mati belum bergigi, mati sehari dan mati perawan. Daan begu jadu ini jabu sering dinamaio pagar jabu, sebagai pelindung keluarga dari segala macam ancaman dan niat jahat serta memberi kesehatan pada semua anggota keluarga.
2. Begu Butara Guru
Adalah roh orang yang mati sejak masih dalam kandungan dan termasuk juga begu penjaga keluarga dan biasanya dibutakan ‘ Beren – beren’ atau pajuh – pajuhen (sesembahan) kepadanya agar ia mnjaga keluarga misalnya menghindarkan perselisihan atau perpecahan keluarga serta mengindarkan penyakit.
3. Begu Bicara Guru
Disebut juga begu si Kaku jabu, begu pelindung keluarga dan begu ini berasal dari orag yang mati sebelum tumbuh giginya dan begu ini juga diberi sesembahan (bere –beren) dengan menanam pisang diddekat rumah dan dipagari bambu.
4. Begu Si mate sada Wari
Adalah perkakun yang ketiga, kem atiannya bukan karena penyakit tetapi karena mati secara mengejutkan dan mendadak mati dalam satu hari karena perang, petir dan jatuh, dan kepadanya juga diberi sesembahen (bere – beren) dan biasanya dipanggil setahun sekali, dan gtujuannya adalh untuk mendapat kesehatan ( kejuah – juahen ) dan ada nilai positif dari hal ini karena biasanya dalm acara ini dilkaukan acara pur – pursage (membuat perdamain dalam keluarga).
5. Begu Tungkup
Bersal dari wanita / gadis yang meninggal dunia yang belum kawin dan tiodak kawain selama hidupnya. Sering juga disebut denagn begu ajbu dan harus dihormati supaya hjangan mengganggu.
6. Begu Biasa
Begu orang yang mate kayat – kayaten , yaitu yang mati karena kena penyakit, sedaangkan orang itu belum begitu tua. Ia tidak dapt menjadi begu jabu dan hanya menjadi begu biasa.
7. Begu Menggep
Adalah sejenis begu yang sangat menakutkan, selalu menyembunyikan diri dibawah tangga rumah atau di pondok – pondok untuk memangsa. Begu ini sangat ganas kepada wanita dan anak – anak. Sebagai penangkal maka anak – anak dan wanita mengalungkan Jerangau (sejenis Kunyit).
Menggep dalam bahasa karo artinya “ keluar dengan tiba – tiba untuk menerkam mangsanya “ dan itulah sebanya maka begu ini ditakuti orang
8. Begu mentas
Apa yang disebut dengan begu jabu adalah begu yang hanya melintas (Mentas), demikaianlah bgeu mentas ini yang hanya lewat dan tidak mengganggu.
9. Begu Sidang Bela
Adalah begu wanita yang meninggal dunia pada saat melahirkan anak , dalambahasa Karo disebut begu simate ranak (begu yang mati dalam melahirkan) Begu ini baik dalm dunia bawah dan di dunia ini sangat kejam dan benci sekali kepada wanita yang hamil dan anak – anak kecil sebagai bals dendam. Begu ini selalu menanti pada bagian hilir dari pancuran atau tempat mandi.
10. Begu Ganjang
Adalah begu yang sangat ganas dan senag sekali mencekik leher manusia . Begu ini tinggi setinggi pohon enau dan dapat berperangai wanita atau pria, bergigi tajam seperti taji. Begu ganjang ini dapat membuat orang mati seketika kalau dia mencekik leher dan yang dicekik berwarna biru dan mata orang itu terbebelalak. Tangkal begu ini adalah Jerangau atau ikat pinggang Jerangau (Sejenis Kunyit) dengan pintalan benang benalu, yaitu berwarna merah, hitam dan kuning.
11. Begu si Rudang Gara
Begu si Rudang Gara adalah begu yang bisa disuruh – suruh, misalnya menjaga ladang, kolam ikan, jemuran dan lain – lain. Apabial ada pencuri yang datang maka ia dapat mencelakai pencuri itu, misalnya meninggal atau stroke.
Note : Jangan terlalu serius bacanya, bukan cuma tradisi karo aja yang percaya seperti hal ini, masih banyak juga kok tradisi yang sama dengan tradisi karo seperti ini karena kita pun harus maklumi tradisi ini berlaku sebelum masuknya agama ( masih zaman Pemena dulunya ). Jadi gak ada salahnya donk kita tahu tentang hal ini . Ok brayy y y y. . . . ..