Sudah Pernahkah Anda Mencicipi 10 Makanan Khas Karo di Bawah ini
![]() |
KIDU - KIDU |
Inilah 10 Makanan Khas Tanah Karo Yang Tak Terlupakan :
1.ARSIK NURUNG MAS
Ikan mas arsik nurung merupakan salah satu masakan khas Karo yang sangat populer. Pembuatannya bisa memakan waktu berjam-jam sehingga bumbu-bumbunya meresap sempurna. Yang menjadi patokan pembuatannya merupakan rasa yang kuat, asin, asam dan pedas (pokoknya boros bumbu). Ditambah aroma sereh dan cakala yang khas membuatnya menjadi masakan yang tidak terlupakan.
2.BABI PANGGANG KARO ( BPK )
Makanan ini cukup mudah kita jumpai, resep yang akan kita bahas kali ini merupakan Resep Masakan Babi Panggang Karo (BPK). Pepaduan babi panggang kering yang dipadukan dengan bumbu darah menjadikan makanan ini menjadi lebih nikmat dan lezat. Proses pembuatannya ada dibagi menjadi dua tahap. Tahap pembuatan Babi Panggang dan Pembutan bumbunya.
3.LEMANG
Lemang merupakan sebutan kue-kue basah dengan bahan dasar beras pulut atau beras jati (biasa) berbahasa daerah Karo, dan juga merupakan makanan khas karo, di setiap acara atau pesta termasuk pesta Tahunan(kerja tahun) makanan ini selalu ada di sajikan karena makanan ini termasuk penunjang para muda-mudi(karang Taruna) untuk berkumpul.
4.CIMPA UNUNG-UNUNG
Terbuat dari
beras ketan sebagai bahan utamanya, sebagai isinya mengunakan gula yang di
campur dengan kelapa parut,dan sebagai baju luarnya pada umumnya mengunakan
daun pisang atau sering disebut Daun Singkut. Cimpa Khas Suku Karo ini biasa di
sajikan bila ada pesta-pesta, baik itu pesta pertemuan keluarga (Perpulungen),
sampai pesta adat yang besar seperti perkawinan atau kerja tahun(Merdang merdem). sehingga Cimpa ini bisa disebut juga kue
yang bisa kita dapat dan nikmati kala ada pesta, perpulungan, atau acara besar
lainya, maka bisa dikatakan Cimpa merupakan salah satu simbol dari kekhasan
makan Karo. Dan biasanya disetiap acara besar ga ada cimpa, seperti ada yang
kurang.
5.CINCANG BOHAN
Cincang Bohan ini makanan khas suku karo yang biasa disajikan waktu pesta panen atau kerja tahun (pesta tahunan, kalau di keluarga gw sih, tanggal 17 agustus), atau pesta lain yang bernuansa gembira.
5.CINCANG BOHAN
Cincang Bohan ini makanan khas suku karo yang biasa disajikan waktu pesta panen atau kerja tahun (pesta tahunan, kalau di keluarga gw sih, tanggal 17 agustus), atau pesta lain yang bernuansa gembira.
Bahan utama bohan-bohan:
- Batang pisang kepok atau pisang batu, yang masih muda dan cuma bagian tengahnya aja.
- Daun singkong
- Kelapa parut
- Daging
6.GULE KUTA-KUTA
Gule Kuta-Kuta atau dalam bahasa Indonesia merupakan Gulai Ayam Kampung merupakan masakan tradisional Karo salah satu etnis di Sumatera Utara. Yang menjadi ciri khas dari gulai ini merupakan bumbu yang digunakan salah satunya merupakan asam cekala/patikala dan juga kincong atau kecombrang atau juga honje.
Cara Membuat:
1. Masukkan bumbu halus ke dalam air beserta serai dan asam patikala, serta ayam. Masak hingga ayam lunak.
2. Masukkan kentang, masak sampai lunak, kemudian masukkan irisan honje dilanjutkan dengan santan.
3. Aduk agar santan tidak pecah dan masak, masukkan garam secukupnya.
4. taburkan daun prei yang telah dipotong kasar.
7.MANUK GETAH
Merupakan makanan khas Suku Karo dengan berbagai bahan dan bumbu Tanah Karo Simalem. Makanan berkuah ini dibuat dengan bahan utama dari daging ayam dengan kuah yang kebanyakan dibuat dari darah ayam juga.
8.KIDU-KIDU
Kidu-Kidu merupakan makanan yang terbuat dari ulat sagu, namun banyak yang menamainya ulat Bagong atau nama latin rhynchophorus ferruginenus. Hewan ini kerap ditemukan pada bagian dalam pohon Aren. Pada umumnya ulat sagu akan sangat berkembang di pohon Aren yang sudah mati.
Ulat sagu merupakan larva yang berasal dari kumbang, tetapi bukan
Kumbang biasa. Jenis Kumbang yang memiliki kepala berwarna merah ini kemudian
bertelur, nah telur tersebut kemudian berkembang hingga menjadi ulat dewasa.
Secara ilmiah, ulat sagu memiliki khasiat dan manfaat yang
banyak serta menjadi salah satu makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat di
kawasan Asia termasuk Indonesia.
Ulat Sagu bermanfaat sebagai penambah stamina, karena memiliki
kadar asam amino yang tinggi. Menurut penelitian, asam amino pada telur kalah
dengan asam amino yang terdapat pada ulat sagu. Ulat sagu memiliki kandungan
karbohidrat yang tinggi juga, sehingga dipercaya mampu memberikan asupan tenaga
yang tinggi. Makanan tersebut
bermetamofosis dalam kuliner Karo dinamai Kidu-kidu.
9.TASAK TELU
Tasak Telu dalam bahasa Karo berarti masakan tiga jenis. Yakni
ayam buras rebus dengan bumbu khusus, cepera atau kuah ayam yang dicampur
jagung gongseng dan sambah getah yakni sambal khas Karo dari cabe
rawit/kincong, jeruk nipis dan sedikit darah ayam. Tak banyak yang mengenal
Tasak Telu, makanan tradisional Karo yang biasanya hanya bisa dinikmati untuk
acara adat tertentu. Kini, Tasak Telu mulai menjadi menu khusus di warung nasi
kawasan kota Brastagi dan Kabupaten Karo.
10.PAGIT-PAGIT
Masakan yang satu ini biasanya dihidangkan pada acara-acara
tertentu saja seperti acara syukuran panen raya. Bahan utama berasal dari
rumput di dalam lambung sapi. Rumput ini diperas beberapa kali memakai kain
sebagai saringan dan kemudian airnya dimasak untuk dihasilkan kaldu. Agar bau
amis hilang dimasukkan kulit pohon cingkam dan susu segar. Babat lembu atau
kambing, jeroan, tulang, kikil, sayurnya daun ubi, rimbang, semua menjadi pelengkap yang wajib pada
masakan Pagit-pagit/ Terites. Serai, jahe, dan asam yang cukup agar tidak amis,
diberi daun jeruk agar wangi. Sumsum tulangnya saat dimakan terasa sangat
lembut dan kuahnya yang kaya rasa membuat lidah bergoyang dan pasti ketagihan.
Daging lembu atau kambingnya digigit terasa legit, ditambah lagi resapan bumbu
serai, kunyit, kelapa dan jahe serta cabenya yang terserap menyatu pada daging.
Bumbu rempah yang beraneka ragam dari kunyit, bawang, asam cekala dan asam
rias, sedikit tomat, rimbang, sangat lengkap. Setelah dipadukan dengan nasi
putih, semua dimakan dalam sajian hangat, sempurna rasanya.
Mejuah-Juah.