Produk Pilihan
Kesing Karo6 Cara Orang Karo Melestarikan Budayanya
Publikasi 26 May 2017
![]() |
Foto : @rikaelmadora |
Karo Gaul - Inilah
keunikan orang Karo dalam melestarikan budayanya. Yang paling popular adalah
dengan mengadakan gendang - gendang dalam arti mengundang pemusik Karo dan
Artisnya dalam berbagai kegiatan atas nama suku. Acara yang paling unik tetapi
umum adalah gendang-gendang saat Remaja Karo menari di Guro-guro aron. Adapun cara - cara orang Krao yang sering kita lihat bagaimana cara orang ini melestarikan budayanya adalah sebagai berikut ?:
1. Kerja Tahun,
yaitu acara yang dilakukan setelah Masa Panen tiba. Dalam kegiatan ini biasanya
dilakukan diwilayah tertentu didaerah Karo misalnya di kelompok desa dalam
sebuah kecamatan. Biasayanya mengundang seluruh sanak saudara dan juga
para perantau untuk kembali bersama bersilatuahmi dan juga menikmati hasil
panen. Pada saat itulah diadakan acara gendang-gendang dimana setiap merga dan
setiap kelompok umur diundang untuk menari keatas pentas. Dalam hal ini menjadi
stimulan bagi anak-anak Karo dari sejak kecil berlatih diri untuk menari.
Gambar di bawah adalah sekelompok remaja Karo yang sedang menari.
2. Kegiatan di sekolah dan universitas, pada umumnya dilakukan berkelompok dan sesuai dengan
kesepakan mahasiswa Karo. Gendang ini dikenal dengan Gendang Guro-guro Aroan,
acara ini mengundang juga setiap mahasiswa atau pelajar dan guru/dosen Karo
untuk bersama-sama menari KARO. Kegiatan ini sdh berkembang ke luar daerah Karo
hingga ke universitas di Jawa.
3. Pelantikan kelompok pemuda, karang taruna dan sebagainya, bisanya kelompok ini terdapat diberbagai posisi baik
ditingkat kecamatan dan desa bahkan hngga di tingkat nasional sekalipun.
Hal ini juga telah menjadi trend nasional suku Karo, contoh saja, acara
gendang muda mudi Karo di kota Bogor dan sekitarnya yang berlangsung tahun
lalu.
4. Acara perayaan kebesaran agama, baik Natalan, Tahun baru, Lebaran dan sebagainya. Di gereja
Karo, gendang-gendang Karo secara umum merupakan kegiatan yang dilakukan
minimal setahun sekali. Di daerah Karo Muslim seperti Langkat/Binjei juga
dilakukan pada perayaan Hari raya Idulfitri.
5. Berbagai acara adat
pada umumnya melakukan acara gendang-gendang seperti acara memberikan kehamatan
man orang tua yaitu acara memberikan kehormatan kepada orang tua yang biasaya
dilakukan pada orang tua yang semua anaknya telah berkeluarga dan telah
memilki cucu bahkan cicit. Orang tua seperti ini dihormati diangap sebagai
orang tua yang sukses dalam menjalankan kehidupan keluarganya disebut cawir
metua. Dalam acara ini semua keluarga diundang dan diberikan kesempatan untuk
menari dipangung.
6. Acara nasional
seperti 17 agustusan dan sejenisnya. Acara lainnya adalah seperti acara
tambahan, ulang tahun, wisuda sarjana, naik jabatan, acara selamatan dan ucapan
terimakasih kepada TUHAN dan juga handai tolan secara adat. Hal itu semua
mendukung kepada pelestarian budaya KARO, orang Karo dalam perjalannan hidupnya
akan terikat secara adat, minimal disaat mereka akan menikah maka mereka
memilki kewajiban untuk menari di atas panggung.
Secantik apapun dan seganteng
apapun mereka, setinggi apapun pendidikannya dan pangkat/gelarnya/jabatanya
maka mereka yang menjadi orang Karo harus mengikuti peradatan. Peradatan itu
marupakan bagian dari proses dalam pembentukan baik dalam masyarakat umum dan
tentunya bagi suku Karo. Demikianlah saat ini dimana-mana terus berlangsung
pelestarian budaya suku Karo melalu acara gendang-gendang budaya Karo ini.
Salah satu indikatornya dapat disearch di google dan youtube setiap bulannya
semakin banyak kegiatan yang seperti ini di upload ke media cyber space itu.
Inilah keunikan pelestarian budaya Karo, berjalan dengan sendirinya dalam ketertarikan
dan keterikatan budaya.
Oleh : Bode Haryanto Tarigan
Artikel
Baca Artikel Lainnya
Review Product
Jasa Pengiriman
Bank Transfer