Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tahukah Kalian Siapa Orang Karo Yang Sering Dijuluki Dengan " Manager 1 Triliun " ?


Karogaul.com- Masih ingat dengan Tanri Abeng, seorang manager handal beberapa tahun yang lalu yang mempunyai sebutan Manager 1 Miliar?  Gelar Manager 1 Miliar kepada Tanri Abeng terjadi karena kala itu dia pindah (dibajak) oleh Aburizal Bakrie dari Pt Multi Bintang Indonesia untuk bergabung dengan Group Bakrie.


Prestasi managerial dan kepemimpinan Tanri Abeng sempat menjadi pergunjingan dalam dunia profesional Indonesia, karena dia lah kala itu dianggap sebagai manager yang berpendapatan paling tinggi, lebih 1 Miliar Rupiah.

Kiprahnya dalam dunia bisnis demikian hebat sampai sampai Presiden Soeharto pun kepincut kepadanya, dan sempat ditarik ke kabinet sebagai Menteri BUMN. Setelah era Tanri Abeng, dunia profesional Indonesia tidak lagi mengenal sebutan tentang manager - manager hebat.  Bukan karena tidak ada Manager yang bisa menyamai atau bahkan melampui prestasi Tanri Abeng, namun karana angka 1 Miliar pun sudah dianggap sangat biasa. Padahal setelah era Tanri Abeng semakin banyak lah manager manager hebat yang lain yang bermunculan di Indonesia.  Sebutlah misalnya Ignasius Jonan, Susi Pujiastuti, Agus Martowardojo, Emirsyah Satar  dan lain lain. 

Salah seorang manager hebat yang lain adalah Elia Massa Manik, yang mampu menyelamatkan Elnusa dari kebangkrutan, bahkan hampir ditutup.  Elia Massa Manik menurut saya layak digelari Manager 1 Triliun, karena keberhasilannya dalam mengelola Elnusa dalam waktu yang relatif singkat, kurang dari 3 tahun.  Elia Massa Manik memimpin Elnusa dari Juni 2011 sampai dengan Mei  2014.

Elia Massa Manik masuk ke Elnusa setelah perusahaan ini dibobol oleh direktur keuangannya sendiri dan mempunyai segudang masalah.  Dalam salah satu wawancara, Elia Massa Manik pernah berkata bahwa Elnusa ibarat kapal yang hampir  karam. Lebih lanjut Elia Massa Manik mengatakan seperti dibawah ini (sumber :  http://executive.kontan.co.id/news/hal-pertama-yang-saya-urusi-adalah-manusianya/2013/10/17)

Ketika saya masuk Elnusa, laporan keuangan perusahaan masih menunjukkan adanya net profit sebesar Rp 60 miliar. Tapi, operating cash flow negatif Rp 200 miliar.
Secara finansial, memang operasional kurvanya menuju pada kebangkrutan. Karena waktu saya hitung ulang, cash flow tinggal Rp 27 miliar.

Memang ada uang cash Rp 600 miliar di account, tetapi saya harus potong sebesar Rp 111 miliar karena dana tersebut terkait dengan Bank Mega. Karena uang itu menjadi sengketa, tidak bisa dipakai.

Dengan cash flow saat itu tinggal Rp 27 miliar, jarak pandang saya untuk perusahaan ini tinggal satu atau dua bulan untuk hidup. Melihat fakta-fakta di Elnusa, terlintas di pikiran bahwa saya masuk ke Elnusa untuk ikut menguburkannya.

Ketika pada bulan Mei  2014 Elia Massa meninggalkan Elnusa, keadaan perusahaan ini sangat sehat, dan menjadi incaran banyak orang, serta mendapat pengakuan yang sangat luas terbukti dengan banyaknya piagam dan plakat penghargaan yang diperoleh.

Sebagai gambaran pada bulan juni tahun 2011 saat Elia Massa Manik pertama menginjakkan kakinya di Elnusa, maka arus cash minus Rp 200 Miliar.  Pada tahun 2013, arus kas berubah menjadi Rp 753 Miliar.  Ada pergerakan sepanjang Rp 953 Miliar, hampir Satu Triliun Rupiah.

Keuntungan bersih perusahaan bergerak dari Minus Rp 43 Miliar  (Desember 2011) menjadi positif Rp 128 Miliar (Desember 2012) dan melonjak lagi menjadi Rp 242 Miliar pada Desember 2013.

Pada tahun 2014, hanya satu kuartal Elia Massa Manik di Elnusa. Apa yang terjadi selanjutnya, semakin menakjubkan. Pada publikasi yang dilaporkan oleh Beritasatu.com dikatakan bahwa keuntungan Elnusa pada Semester 1 tahun 2014 melonjak tajam.  Selengkapnya dilaporkan :

Emiten penyedia jasa energi, PT Elnusa Tbk (ELSA), sepanjang semester I-2014 berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 178,2 miliar, meroket 114% dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 83,29 miliar.
Laba yang melejit tersebut diiringi dengan kenaikan pendapatan semester I-2014 yang tumbuh tipis hanya 2% menjadi Rp 2,01 triliun, dari Rp 1,97 triliun pada periode semester I-2013.
Elia Massa Manik berhasil membawa kembali kapal Elnusa ke laut dalam, dan berlayar dengan tenang dan cantik.  Arus kas Elnusa  saat ditinggalkannya sangat positif dalam angka angka triliunan rupiah.  Elia Massa Manik adalah seseorang yang membuat mujijat di Elnusa. Layaklah digelari sebagai Manager 1 Triliun. Pada bulan Mei tahun 2014 Elia Massa Manik memilih untuk meninggalkan Elnusa yang sudah sukses dipimpinnya.

Mundurnya Elia Massa Manik dari Elnusa menjadi pertanyaan banyak orang. “Mengapa saat perusahaan sudah begitu kuat dan sehat, justru dia meninggalkannya?”.  Ini lah yang menjadi pertanyaan banyak orang, khususnya karyawan Elnusa. Seorang rekannya membuat analisa  seperti dibawah ini

“Saya tahu mengapa Pak Massa meninggalkan Elnusa, walaupun sangat ingin dipertahankan oleh Ibu Karen (Karea Agustiawan, Dirut Pertamina). Karena Elnusa hanya bisa menjadi 2 – 5 kali dari size nya saat ini. Elnusa bisa besar berkali kali lipat jika mindset para shareholders nya bisa berubah yaitu memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Elia Massa Manik.”. Inilah pengakuan seorang teman Elia Massa Manik yang merupakan seorang owner dan businessman.

Apa rahasia keberhasilan Elia Massa Manik di Elnusa menurut saya karena dia melakukan pendekatan yang sangat pas.  Dia melakukan pendekatan kemanusiaan. Manusia Elnusa lah yang pertama tama dibenahi oleh Massa Manik, Putra Karo kelahiran Kabanjahe ini.

Dia robah mentalnya, dia rombak budaya kerjanya, lalu dipimpinnya dengan pola kepemimpinan partisipatif demokratis.  Dia rubah Logo Elnusa sebagai simbol perubahan secara mendasar.

Dia bangun optimisme dan kepercayaan diri semua sumber dayanya.  Lalu saat saat menghadapi hal hal yang krusial dia sendiri yang melangkah didepan. Lalu yang pertama sekali dia bangun adalah integritas dan kejujuran segenap karyawan dari level paling rendah sampai direktur bahkan sampai Komisaris di Elnusa.

Elia Massa Manik mempopulerkan sebuah ungkapan atau filosofi  “kinerja hati yang baik dengan sebiji kacang ijo”.  Maksud nya adalah dalam menyelesaikan masalah di Elnusa banyak hal yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat.  Namun semua terjadi karena adanya kejujuran dan integritas. 

Jika hati tulus bekerja penuh dengan kejujuran dan integritas, sekalipun besarnya hanya sebesar biji kacang ijo, maka dia akan menggerakkan otak sehingga banyak hal baru terbuka dan terbentang luas.  Kreativitas pun akan bermunculan.

Menurut saya, Elia Massa Manik sudah duluan membuktikan Revolusi Mental di Elnusa.  Dari mental menyembunyikan ketidak benaran menjadi mental bersih terbuka dan ingin semua berprestasi. Revolusi Mental yang digagas oleh Presiden Jokowi sudah dimulai oleh Elia Massa Manik di Elnusa sejak tahun 2011 yang lalu.

Dalam salah satu bagian buku yang ditulis Elia Massa Manik, “Elnusa Turnaround”  dia pun tidak takut memecat karyawan yang tidak jujur bahkan sampai level Deputy Direktur. Satu setengah tahun Elia Massa Manik di Elnusa dia sudah memecat atau merumahkan sebanyak 178 orang, karena kedapatan  tidak jujur.

Elia Massa Manik dididik secara keras dan puritan oleh seorang ayah yang bekerja sebagai eksekutif pada perusahaan multi nasional sekaligus menjadi rohaniawan di gereja GBKP.  Lalu bersekolah di ITB dan Asia Institute Of Management di Philliphina.

Didikan yang keras, pendidikan yang berkualitas dan pengalaman sebagai CEO pada beberapa perusahaan memberi keyakinan bahwa Elia Massa Manik mampu   menakhodai perusahaan seperti Telkom, PLN atau bahkan Pertamina. Terutama jika komitmen Presiden Jokowi untuk membersihkan BUMN dari Mafia pajak atau Mafia minyak, maka Elia Massa Manik diyakini akan berani membabatnya.  

BUAT KESING KAMU
SEPERTI INI


Order via :
karo gaul