Catatan Para Pakar, Medan Didirikan Oleh Orang Karo !
Sebenarnya, banyak sekali penulis Belanda (masih zaman kolonial) sudah mengakui bahwa sebuah tempat atau sebuah kampung bernama MEDAN itu didirikan oleh orang Karo dari Sepuluhduakuta.
Tetapi data itu coba digelapkan oleh orang lain terutama semenjak terbentuknya STAADS GEMEENTE yang sangat memerlukan perluasan areal. Dapat ditinjau dan dibandingkan catatan berikut :
1. R.A.HALLEWIJN (Assistant Resident Deli yang pertama/1876).
MEDAN PUTRI di elatan GELUGUR di mana sungai BABURA bersatu dengan Sungai Deli adalah masuk lingkungan wilayah URUNG SEPULUHDUAKUTA.
2. GERARD JANSEN (pejabat tinggi kantoor Agraria Hindia Belanda).
Tahun 1925, Hoofd Kantoor Deli Maatschappij (di jalan Tembakau Deli) sengaja didirikan tepat di seberang sungai, yakni di seberang Kampung Medan (sekarang lebih dikenal dengan nama Petisah/Silalas).
3. Elia Netscher (Resident Riau/Sumatera Timur dan sekitarnya/1864).
Raja Tanah Deli yang pertama adalah Sulthan Amal Wahid (wahid = pertama), dapat dipahami apabila tahun 1945 ada Sulthan Amal Tsani (tsani=kedua).
4. Whm Schadee (penulis pada lembaga COSTKUST van SOEMATRA INSTITUUT).
Deli pernah takluk ke Aceh sekitarnya tahun 1.600an (periode Sulthan Iskandar Muda) dan pernah takluk ke Siak sekitar tahun 1.800an (priode Sulthan Amal Wahid), salah satu wilayah dekat Deli disebut bernama KESAWAN (= Suka Piring atau Urung Si Enem Kuta).
5. John Anderson (Duta istimewa kerajaan Inggris atau Princes of Wales Iskandar).
Tahun 1823 Medan terletak antara Labuhan dengan Deli Tua, sebelum Kampung Babura dan sebelum Kampung Kesawan, pada pertemuan aliran Sungai Babura dengan sungai Deli dan berpenduduk sekitar 200 orang.
6. JH.NEUMANN (ahli kemasyarakatan Karo, spesialis/Th. 1926).
Masyarakat Karo dari pegunungan atau pedalaman membangun pemukiman di daerah pesisir, yakni di Mabar dan di Alei Deli (Alei = Hilir).
7. NAUDIN ten CATE (penyusun risalah Deli in Woods Beeld/Th.1930).
Di seberang Kantor Deli Mik adalah kampung MEDAN !!!
Dikutip dari Sejarah Kota Medan oleh Timbul Siregar, 1980.
Blog : Karosiadi
