Heroisme Kejuangan Dari Desa Juhar Tanah Karo
Tugu Monumen Pejuang Sektor 3 Napindo Halilintar di Bertah Tanah Karo dimana kusuma bangsa ,Pala Bangun gugur dalam pertempuran dengan kolonialis Balanda di kawasan Bertah Foto : Arjuna Maha Lau Njuhar |
Men, "berangkat kam ke Tanah Karo kibarkan
bendera merah putih, di Medan ini terlalu banyak pertimbangan, banyak debat kusir untuk
kibarkan merah putih", perintah Selamat Ginting (Pa Kilap Sumagan)
kepada pemuda pejuang Nomen Pinem .
Kedua pemuda pejuang itu mendengar siaran Proklamasi Kemerdekaan itu
lewat radio seorang Cina Kuomintang di Losmen Wayiat Jln Asia Medan.
Berangkatlah Nomen Pinem ke Tanah Karo untuk mengibarkan bendera merah putih.
Namun ternyata di Berastagi para pejuang sama seperti di
Medan, masih penuh pertimbangan, sijabapen (debat kusir), tidak ada perintah pengibaran merah putih dari "komendan", dlsb, pokoknya sijabapen.
Berangkatlah Nomen Pinem ke Desanya
Juhar. Disitu diceritakannya apa yg mereka dengar tentang Proklamasi Kemerdekaan RI
itu. Singkat cerita rakyat Indonesia dari Desa Juhar Tanah Karo sepakat dengan semangat yg bergelora
mengibarkan bendera Merah Putih pada 17 September 1945 .
Bendera merah putih itu dijahit oleh
perempuan srikandi pejuang Desa Juhar, warna merah bendera itu diambil dari
celana seorang petani bermarga Sinuraya warga Desa Juhar itu Upacara pengibaran
bendera merah putih di Desa Juhar pada September 1945 itu dipimpin oleh Budan Pinem mantan pelatih tentara pejuang di Tembung .
Boleh jadi pengibaran bendera Merah
Putih di Indonesia , setelah di Pegangsaan di Jakarta itu selanjutnya di Desa
Juhar Tanah Karo Sumatera Utara. (Kisah ini adalah wawancara
saya dengan Pejuang Kemerdekaan RI Letnan Nomen Perangin - angin Pinem di ladangnya di
Juhar beberapa waktu silam, beliau pejuang yang bergabung dengan pejuang Sektor
3 Napindo Halilintar dengan komandan Selamat Ginting (Pa Kilap Sumagan), nasionalis tulen kelas
berat jebolan INS Kayutanam Sumbar).
Penulis
: Tarigans VarJonathan
Editor
: Willem A Sinuraya