Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tukang Kayu (Desaku Yang Malang)

tudung karo

Karogaul.com - Beberapa catatan sejarah menyebutkan dataran tinggi karo itu merdeka dan independen, sekitar tahun 1890an disebutkan ada 3 desa yang cukup besar dan makmur yaitu BUKIT, SEBERAYA dan LINGGA dan sebuah desa dengan wilayah perbapaan (kerajaan) terbesar ada di desa Lingga.

Sekitar tahun 1970an ada program pariwisata sumut membuat desa lingga jadi desa tujuan wisata nomor 1 di karo. karena peradaban budaya yang kuat, juga perkembangan budaya di wilayah kerajaan Lingga selalu mengacu pada keputusan Raja. sehingga desa lingga lebih dikenal dengan nama DESA BUDAYA LINGGA.

Program pemerintah gagal untuk menjadikan desa Lingga jadi desa wisata budaya. Sekian puluh tahun desa Lingga dikunjungi oleh turis dari seluruh penjuru dunia, namun karena manfaat hanya dinikmati oleh perseorangan maka warga desa meninggalkan semua jejak sejarah dan warisan budaya, tentu wisata juga merosot jauh akibat kepentingn perseorangan.

Lima tahun belakan ini dalam kerja tahun saja desa budaya lingga sudah keluar jauh dari konsep budayanya, desa lain masih berfikir kalo kerja tahun itu adalah pesta budaya, tentu acara juga bernuansa budaya, banyak yang masih membuat perlombaan budaya seiring kemajuan jaman mereka membuat kegiatan lomba tari-tarian, lomba ertudung, lomba music tradisi.

Didesa Budaya lingga menyambut kerja tahun malah membuat lomba volley, sepak bola. Saat ingin membangun pariwisata desa Lingga saya justru mendapat julukan "TUKANG KAYU", ini desaku. ini tempat kelahiranku, dan aku berhak membangun desa ini. mereka berteriak "APES TOGETHER STRONG"

SAVE TUDUNG KARO
Oleh : Simpei Sinulingga