Produk Pilihan
Kesing KaroDanau Lau Kawar Terbentuk Dari Air Mata Kesedihan Seorang Ibu (Legenda)
Publikasi 16 Desember 2019
Karogaul.com - Danau Lau Kawar merupakan satu-satunya danau di dataran
tinggi Karo. Butuh jarak tempuh 70 KM dengan waktu tiga jam dari
Kota Medan untuk mencapai danau nan indah ini. Danau
ini terletak dibawah kaki Gunung Sinabung, di desa Kutagugung,
Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Seperti kita
ketahui, gunung yang memiliki ketinggian hingga 2.451M
dpl ini, sempat jeda sebentar dari aktivitasnya.
Setelah meletus di tahun 2010 dan mengalami letusan freatik hingga
2011, gunung ini masih menyisakan batuk-batuk yang tak kunjung usai.
Otomatis obyek
wisata Danau Lau Kawar belum didekati oleh pengunjung
untuk melihat kecantikannya. Dalam jarak radius tiga kilometer
masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan kegiatan di sektor
Utara-Barat, empat kilometer untuk sektor Selatan-Barat, tujuh kilometer untuk
sektor Selatan-Tenggara, enam kilometer untuk sektor Tenggara-Timur, dan empat
kilometer untuk sektor Utara-Timur.
Danau ini berada di
Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), berada di ketinggian 2.451 meter diatas
permukaan laut. Bila situasi normal banyak suguhan keindahan kawasan
Berastagi dan Dataran Tinggi Karo yang juga berada di kaki Gunung Sinabung.
Melewati jalur berliku jalan pegunungan, perkampungan, kebun sayur dan hutan
pinus, terasa makin nikmat. Tak hanya pemandangan alam, kita juga bisa
mengagumi kemegahan rumah adat Karo yang berusia ratusan tahun di sekitar jalur
menuju Danau Lau Kawar, tepatnya di Desa Lingga.
Tapi kegiatan penduduk
asli di sekitar Danau Lau Kawar dari memancing dan berkebun masih
dilakukan, meski tidak seramai dahulu. Danau ini memang tidak sepopuler dan
seluas Danau Toba, tapi berbicara mengenai pemandangan yang disuguhkan tidak
kalah. Diapit alam pegunungan yang ditumbuhi oleh kayu-kayuan hutan tropis yang
membuat teduh dan sejuk. Pinggiran danau terbentang lahan seluas 3 Ha yang
sangat cocok untuk berkemah dan bermalam. Selain itu kita dapat
memancing, menyewa perahu atau kapal boat, dan panjat tebing.
Baca juga : Inilah pekerjaan paling cocok untuk kamu yang stay di rumah akibat virus Corona, Yuk ikut join !
Baca juga : Inilah pekerjaan paling cocok untuk kamu yang stay di rumah akibat virus Corona, Yuk ikut join !
Tak perlu budget besar
untuk menikmati keindahan yang ditawarkan oleh Danau Lau Kawar. Pengunjung
hanya dikenakan biaya retribusi dan parkir yang tidak sampai 20 ribu. Tapi
sayang, semenjak letusan kawasan ini menjadi gersang dan kering. Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karo pun langsung melakukan
penutupan demi keselamatan pengunjung.
Sunyi dan Sendu
Perbukitan hijau, udara
sejuk, cuaca yang sering tiba-tiba mendung membuat suasana danau sunyi dan
sendu. Danau Lau Kawar terletak di dataran tinggi, sehingga kabupaten ini
dijuluki Taneh Karo Simalem. Iklim sejuk dan suhu berkisar 16 sampai 17 derajat
celcius, membuat tanah di daerah ini subur untuk ditanami. Air tenang dan
bening, sebelum letusan gunung sekeliling
danau ditumbuhi anggrek yang membuat pemandangannya sangat
mengagumkan.
Selain keindahan yang
disuguhkan oleh pemandangan danau, ternyata banyak pula versi
tentang terbentuknya danau. Dari cerita mistis hingga legenda
yang sudah menjamur di masyarakat. Ada yang bilang, kalau Danau Lau Tawar
terbentuk dari air mata kesedihan seorang ibu yang melihat anak-anaknya
berkelahi. Dua orang anaknya Sinabung dan Sibayak tidak mau dipisahkan, meski
sang ibu berteriak-teriak dan menangis. Rasa sedih sang ibu membuat dirinya
menyumpahi kedua orang anaknya, sehingga terjadi bencana besar yang
menenggelamkan desa tersebut.
Versi lain dari
terbentuknya Danau Lau Kawar menurut masyarakat setempat adalah nama sebuah
desa. Desa Kawar terkenal sebagai desa yang subur dan masyarakatnya yang
memiliki mata pencarian bercocok tanam, sehingga hasil panen desa ini selalu
melimpah.
Suatu saat, di Desa Kawar
panen meningkat dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya. Semua persediaan
padi di desa sangat berlebih-lebih. Untuk mengucapkan rasa syukur terhadap
rezeki panen yang melimpah, penduduk mengadakan pesta adat yang lebih meriah
dari tahun sebelumnya. Semua persiapan dilakukan, dari memasak, pakaian yang
warna-warni, perhiasan hingga desa berhias. Semua penduduk bergotong royong
saling bahu-membahu demi kelancaran upacara adat yang akan mereka gelar.
Tibalah saat pelaksanaan
upacara adat yang dimeriahkan dengan pagelaran Gendang Guro-Guro Aron yang
merupakan musik khas masyarakat Karo. Pesta yang dilaksanakan setahun sekali
itu, dihadiri seluruh penduduk kecuali seorang nenek tua renta yang sedang
lumpuh. Namun anak, menantu maupun cucunya turut hadir dan melupakan mengirim
makanan kepada sang nenek.
Baca juga : Apa Penyebab Air Terjun di Sibolangit itu Mempunyai Dua Warna ?
Baca juga : Apa Penyebab Air Terjun di Sibolangit itu Mempunyai Dua Warna ?
Saat pesta usai, mereka
baru ingat untuk mengirim makanan melalui sang cucu. Namun, di tengah
perjalanan si cucu telah memakan sebagian isi bungkusan itu, sehingga yang
tersisa hanyalah tulang-tulang. Si nenek tua yang tidak mengetahui kejadian
yang sebenarnya, mengira anak dan menantunya telah tega melakukan hal itu.
Maka, dengan perlakuan itu, ia merasa sangat sedih dan terhina. Air matanya pun
tak terbendung lagi. Ia kemudian berdoa kepada Tuhan agar mengutuk anak dan
menantunya itu.
Langit pun menjadi
mendung, guntur menggelegar bagai memecah langit, dan tak lama kemudian hujan
turun dengan lebatnya. Penduduk desa pontang-panting menyelamatkan diri, tapi
semua tidak bisa diselematkan. Desa dan seluruh penduduknya tenggelam dari
keganasan alam. Konon jika hari baik dan cerah akan terlihat permukaan danau
yang sangat subur.
Suasana yang menyelubungi
Danau Lau Kawar ini sarat dengan mitos atau legenda rakyat. Banyak versi cerita
dibalik keindahan danau yang membuat orang ingin mengunjunginya. Tidak hanya
itu saja, wisatawan dilarang berkata kotor dan berbuat maksiat apabila berada
di lingkungan danau. Bila dilanggar, konon, penunggu danau akan marah
ditandai dengan datangnya badai secara tiba-tiba. (indonesia.go.id)
Foto: Pesona Indonesia
***Yuk Pakai Kesing Orang Sumut***
-Kesing Toba & Karo-
Info Pemesanan :
Artikel
Baca Artikel Lainnya
Review Product
HYPE GAUL
-
Karogaul.com - Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara merupakan daerah yang mengintari Kota Pematangsiantar. Selain memiliki pantai-p...
-
Karogaul.com - Objek wisata di Klaten memang tidak perlu diragukan lagi. Misalnya saja objek wisata air yang ada di Klaten, Jawa Tengah. ...
-
Karogaul.com - Siapa juga yang pernah datang ke sini pasti akan tertambat hatinya. Ingin datang sekali lagi. Begitu indah pesona Danau Ma...
-
Karogaul.com - Berwisata saat akhir pekan maupun saat hari libur memang sangat menyenangkan. Apa lagi berwisata ke tempat yang alami tentu ...
-
Karogaul.com - Apakah kamu sudah tahu tempat-tempat wisata keren di Berastagi ? Ada hal menarik dari semua tempat wisata di Berastagi yaitu...

Jasa Pengiriman
Bank Transfer