Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terima Kasih Lyodra Ginting, Sudah Mengenalkan Uis Gara Beka Buluh Untuk Indonesia

Uis Gara Beka Buluh
Foto oleh : Surya Prayatna Bangun
πŸ’•Lyodra Ginting dan AyahnyaπŸ’•

Lyodra tidak ada utang balasan, ula erban IDO IDO LA NGALO. Adi nampati labo lit ulihna, adi lit ate ulihna e gelarna labo nampati. Aku labo kutuntut ia rutang, sebab sebagai kalak karo, aku nge si rutang men bana. Uis Gara Beka Buluh berkibar tiada henti di studio RCTI dan di tonton di seluruh indonesia tempo lalu.
πŸ’’ PERTANYAAN :
Nggo kai kin untungna men bandu berkibar gia uis gara ras beka buluh i studio RCTI ah ndai ?
πŸ‘‰ (Apa memang untungnya kalau "uis/pakaian tradisional Karo" itu di tampilkan di studio RCTI tersebut?)

 

πŸ’’ JAWABANKU :
Hanya rasa banggaku, sebab aku labo mampu erbansa berkibar. Aku masih berutang ucapan trimakasih kepada Lyodra. Aku hanya sebagian orang yang mendukung lyodra lewat vote gratis toko pedia 3 kali satu hari dan beberapa kali sms, itu pun tidak banyak juga sms nya, tapi beranikah Lyodra bahwa aku tidak mendukung ? Aku rasa jawabannya TIDAK ! dia akan tetap menghargai walaupun hanya sekecil itu, tapi kalau aku ingin mendapatkan perlakuan istimewa, itu juga tidak akan bisa.

#endaaku "ula erbahan ido ido la ngalo"πŸ’•
Enggo lah kita ngata bujur?

Oleh : Anta Pryma Ginting

***
Lyodra terlahir dengan nama Lyodra Margareta Ginting pada tanggal 21 Juni 2003 di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Lyodra merupakan anak sulung dari dua bersaudara, dari pasangan Simar Ginting dan Natalia Johanna Tarigan. Ayahnya seorang wirausahawan sedangkan ibunya seorang perawat psikiatris.Ia memiliki seorang adik laki-laki yang usianya terpaut dua tahun bernama Igyralo Ginting.πŸ’‘ Lyodra terlahir dan dibesarkan dari keluarga yang menganut agama Katolik dan diberi nama baptis Margareta. Nama depan Lyodra sendiri adalah modifikasi atau bentuk lain dari nama perempuan dalam bahasa Ibrani, Liora, yang berarti cahaya. Sedangkan nama belakang "Ginting" adalah nama marga dari suku Karo, Sumatera Utara.πŸ’•

Bakat bernyanyi Lyodra mulai terlihat sejak ia berusia 2 tahun. Ketika menginjak usia 4 tahun, ia sudah berpartisipasi dalam lomba-lomba menyanyi berskala lokal di Kota Medan. Menurut ayahnya, Lyodra mampu menyanyikan lagu "Ibu Kita Kartini" dengan teknik vibrato yang lebih baik daripada teman-teman sebayanya, bahkan melebihi mereka yang sudah pernah mengikuti les vokal sebelumnya.

Ketika berada di bangku SD, Lyodra mengaku pernah menjadi korban bullying πŸ˜Ÿ oleh teman-temannya lantaran selalu menjadi kebanggaan para guru, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Lulus dari bangku sekolah dasar, Lyodra melanjutkan pendidikan di SMP Santo Ignasius, Medan dari tahun 2015 hingga 2018 dan SMA Santo Thomas 2, Medan dari tahun 2018 hingga tahun 2021.

Kemampuan Lyodra bernyanyi dengan jangkauan whistle register didapatinya secara otodidakπŸ’•. Saat masih berstatus pelajar kelas tujuh SMP, Lyodra rutin melakukan vokalisasi dengan cara menyanyikan nada-nada tinggi hingga setinggi mungkin di rumah orang tuanya. Selain bernyanyi, ia juga mendalami seni peran dengan menjadi anggota ekstrakurikuler teater.

Pada tahun 2021, Lyodra melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dengan mendaftar kuliah di Universitas Pelita Harapan dengan mengambil jenjang S1 program studi Ilmu Komunikasi dengan sistem PJJ (Pendidikan Jarak Jauh). Pemilihan program studi tersebut dilakukan agar ia dapat meneruskan karirnya sebagai penyanyi di tengah tuntutan pendidikan.πŸ’•

Disadur dari πŸ‘‰ (Wikipedia)