9 Tempat Wisata paling Hits di Tebing Tinggi, Water Park Gundalingnya KEREN !
Karogaul.com -
Sebagai kota tua yang dahulu menjadi wilayah Kerajaan Padang, Tebing Tinggi
memiliki sejumlah objek wisata sejarah yang hingga kini masih terpelihara
dengan baik. Objek wisata alamnya pun juga tersebar di setiap sudut wilayahnya,
meski sebagian ada yang belum dikelola dengan maksimal. Diantara sekian
banyak objek wisata yang ada, berikut 9 tempat wisata yang populer di Tebing Tinggi.
Kolam Renang Lubuk Indah
Berlokasi di JL. Gatot Subroto, kelurahan Lubuk Baru, Kecamatan
Padang Hulu, objek wisata ini sudah beroperasi sejak tahun 2011, sehingga cukup
populer di kalangan masyarakat Tebing Tinggi.
Selain 2 kolam renang, pihak pengelola juga menyediakan kolam
pemancingan serta spot-spot foto yang instagramable, sehingga cukup menarik
pengunjung dari kalangan muda yang gemar berselfie ria. Fasilitas lainnya yang
disediakan bagi pengunjung adalah area parkir yang luas, kamar ganti, kantin,
ruang keluarga dan sejumlah fasilitas yang lain.
Water Park Gundaling
Memiliki kolam dengan berbagai ukuran dan kedalaman yang
berbeda-beda, membuat Water Park Gundaling menarik untuk dikunjungi bersama
keluarga. Apalagi serangkaian wahana menarik dan berbagai fasilitas juga sudah
disiapkan di sini, seperti waterboom, seluncuran, arena permainan anak,
panggung hiburan serta fasilitas yang lain.
Water Park Gundaling selalu ramai didatangi pengunjung, selain
karena harga tiket masuknya yang relatif murah, juga karena lokasinya yang
mudah dijangkau, yakni di Jalan Negara Soekarno Hatta Lingkungan 3, Kelurahan
Tambangan, Kecamatan Padang Hilir.
Taman Kota Tebing Tinggi
Terhampar di JL. Diponegoro, Kelurahan Rambung, Kecamatan Tebing
Tinggi, taman kota yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau ini menjadi
tempat rekreasi murah bagi warga Tebing Tinggi.
Penataan taman yang cantik dilengkapi jogging track, air mancur,
lampu-lampu hias, bangku taman dan dengan udara yang bebas dari polusi membuat
pengunjung akan merasa betah untuk berlama-lama di lokasi. Cocok untuk
bersantai setelah Menginap Asyik Selama 3 Hari 2
Malam di Padang. Terlebih di sekitar Taman Kota juga banyak para
pedagang, membuat tempat ini juga menjadi objek wisata kuliner dan wisata
belanja.
Baca juga : Inilah pekerjaan paling cocok untuk kamu yang stay di rumah
akibat virus Corona, Yuk ikut join !
Istana Negeri Padang
Dibangun pada tahun 1800an oleh Raja Tengku H. Muhammad Nurdin,
istana yang berbentuk rumah panggung ini masih berdiri kokoh meski sudah
berumur lebih dari 2 abad. Renovasi memang pernah dilakukan, namun hanya
sebagian kecil saja yang diperbaiki, sehingga bentuk bangunan masih sama
seperti saat pertama kali dibangun.
Istana yang berada di JL. KF Tendean ini hingga kini masih belum
dibuka untuk umum karena masih adanya sengketa kepemilikan hak waris. Namun,
kedepan jika sengketa sudah terselesaikan, menurut rencana akan dipamerkan
sejumlah koleksi milik istana seperti foto raja-raja beserta keluarga kerajaan,
pedang dan benda-benda pusaka milik raja, kursi dan pakaian raja hingga
peralatan makan dan minum yang digunakan keluarga kerajaan pada masa lampau.
Museum Kota Tebing Tinggi
Objek wisata edukasi yang berada di JL. Kotamadya ini selain
berfungsi sebagai sarana pembelajaran bagi para pelajar juga untuk melestarikan
peninggalan bersejarah yang ada di Kota Tebing Tinggi.
Berbagai macam koleksi benda bersejarah yang tersimpan di sini
diantaranya adalah foto-foto bangunan dan situs bersejarah dari masa ke masa
serta benda-benda bersejarah seperti peralatan perang pada zaman VOC dan zaman
Jepang, radio kuna, timbangan, beragam kerajinan tangan tempo dulu dan masih
banyak lagi yang lain.
Makam Tuan Syech Baringin
Nama Tuan Syech Baringin cukup akrab di telinga masyarakat Kota
Tebing Tinggi, karena ulama Thariqat kharismatik ini dahulu memimpin masyarakat
Tebing Tinggi untuk melakukan perlawanan terhadap Jepang. Dia juga dikenal
dengan kesaktiannya dan dalam satu kisah diriwayatkan, konon saat Tentara
Jepang hendak menangkapnya, tiba-tiba Kampung Kebun Kelapa yang menjadi tempat
tinggalnya berubah menjadi danau.
Semasa hidupnya Tuan Syech Baringin juga memiliki banyak santri.
Karena ajaran yang dia sampaikan, hingga kini para pengikut thariqatnya masih
menggunakan almanak yang dia tinggalkan untuk menentukan jatuhnya bulan
Ramadhan sehingga terkadang tidak sama dengan ketetapan pemerintah.
Wisata religi berupa makam dari Tuan Syech Baringin terdapat di
JL. Syech Baringin, Kelurahan Sei Sigiling. Makam tersebut bersebelahan dengan
sebuah mushollah yang kondisinya terawat dengan baik. Tidak jauh dari makam
terdapat rumah Syech Baringin berbentuk rumah gadang yang sudah dimakan usia.
Masjid Air Hangat
Sepintas lalu, Masjid Al-Hikmah yang berada di Simpang Tiga, JL.
Pahlawan Lingkungan II, Kelurahan Pasar Gambir, Kota Tebing Tinggi ini tidak
berbeda jauh dengan bangunan masjid pada umumnya. Namun, begitu mengambil
wudhu, siapapun yang belum pernah berkunjung ke masjid ini akan terkejut,
karena air untuk wudhu bersuhu hangat.
Keunikan dari masjid yang dibangun tahun 1960an ini disebabkan
karena sumber air yang digunakan berasal dari sumber air panas di dalam perut
bumi yang dibangun Belanda pada tahun 1928. Air yang mengalir dari sumber air
panas tersebut tidak hanya disalurkan ke masjid tapi juga ke rumah warga yang
ada di sekitarnya. Menariknya, air hangat yang keluar dari perut bumi tersebut
tidak berbau belerang dan jernih seperti halnya air sumur pada umumnya.
Lapangan Sri Mersing
Tidak ada hal yang istimewah dari lapangan yang satu ini kecuali
adanya bangunan anjungan di salah satu sisinya. Tapi coba datang pada malam
Kamis dan malam Minggu, maka suasana yang berbeda akan Anda jumpai, yakni
ramainya anak-anak muda yang memadati area lapangan dengan berbagai aktifitas
masing-masing.
Entah kenapa anak-anak muda tersebut memilih malam kamis dan
malam minggu untuk datang ke Lapangan Sri Mersing, tapi yang jelas, fenomena
yang telah menjadi budaya tersebut menciptakan keunikan tersendiri.
Baca Juga: Suku Karo
suka memakan Ulat, ini Faktanya !
Tugu Peringatan 13 Desember 45
Sumber: Portal tebingtinggi kota
Tugu yang berada di Tanah Lapang Merdeka, JL. Dr. Sutomo,
Tebingtinggi ini dibangun untuk mengingat jasa-jasa para pahlawan yang telah
gugur demi merebut dan mempertahankan negeri ini.
Relief yang terdapat pada tugu ini berbentuk bingkai perisai
yang diapit padi dan kapas dengan latar belakang perbukitan, dan dibawah simbol
terdapat sebuah tulisan “Esa Hilang Dua Terbilang”, yang kini menjadi motto
dari Kota Tebing Tinggi.
CETAK KESING
Order via :