Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah 3 Pantangan Dalam Masyarakat Suku Karo

Pantangan Dalam Masyarakat Suku Karo Gaul

Karogaul.com - Pantang dalam masyarakat Karo ada tiga yaitu pantang karena keyakinan, pantang karena penyakit dan pantang karena kehormatan karogaul's.

1. Pantang karena keyakinan misalnya : yang terdapat pada beberapa subklen yang berpantang mengkonsumsi daging binatang tertentu. Misalnya pemantangan yang dilakukan oleh kelompok klen Sebayang terhadap memakan daging Kerbau Putih, Tarigan terhadap memakan daging Burung Balam dan Brahmana terhadap memakan daging Anjing.

2. Pantang karena penyakit misalnya : dilarang makan kenyang oleh dokter, dilarang mandi malam karena dapat kena penyakit paru-paru atau reumatik dan sebagainya.

3. Pantang karena kehormatan misalnya : 
bila berbicara dengan orang yang dituakan haruslah hormat, dilarang menyebut nama nenek dan kakek, atau nama ayah dan ibu. Kalau pun terpaksa disebutkan harus disertai kata ula meggelut tendina (jangan kaget rohnya), setelah menyebut kata tersebut di atas, lalu disebut namanya, dan sebagainya.

Penulis : DRS. PERTAMPILAN S. BRAHMANA, M.SI (library.usu.ac.id).
Web : Karosiadi

Suku Karo adalah salah satu suku bangsa yang mendiami wilayah Sumatera Utara, Indonesia. Mereka merupakan salah satu dari suku-suku yang mendiami bagian utara Pulau Sumatera. Berikut adalah beberapa informasi mengenai Suku Karo:

1. Lokasi dan Wilayah 
Suku Karo tinggal di dataran tinggi pegunungan di wilayah Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, dan sebagian Kabupaten Deli Serdang di Provinsi Sumatera Utara. Wilayah ini merupakan salah satu daerah dengan lanskap alam yang indah dan subur.

2. Bahasa dan Budaya 
Bahasa yang digunakan oleh Suku Karo adalah Bahasa Karo, yang termasuk dalam kelompok rumpun bahasa Austronesia. Budaya Suku Karo memiliki ciri khas yang mencerminkan adat dan tradisi leluhur mereka. Beberapa elemen budaya yang khas dari Suku Karo meliputi seni tari, musik, dan seni ukir. Mereka juga terkenal dengan rumah tradisional mereka yang disebut "rumah adat Karo" atau "rumah siwaluh jabu".

3. Agama 
Mayoritas masyarakat Suku Karo menganut agama Kristen Protestan, terutama dari denominasi Gereja Batak Karo Protestant (GBKP). Namun, terdapat juga beberapa yang menganut agama Islam, agama khatolik atau agama lainnya.

4. Perekonomian 
Pertanian merupakan mata pencaharian utama bagi masyarakat Suku Karo. Mereka menghasilkan berbagai jenis tanaman pertanian seperti padi, jagung, sayuran, dan buah-buahan. Selain pertanian, beberapa orang Suku Karo juga bekerja sebagai petani kopi. Kopi merupakan komoditas unggulan dari wilayah ini, terutama di sekitar daerah Brastagi.

5. Adat dan Tradisi 
Suku Karo memiliki sistem adat dan tradisi yang kuat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu tradisi yang terkenal adalah tradisi pemakaman secara adat dan memiliki berbagai ritual adat selain itu ada juga perayaan ulang tahun gereja, upacara perkawinan, dan upacara lainnya yang masih dijalankan hingga saat ini. dan yang paling menarik adalah perayaan "Kerja Tahun" atau persta tahunan yang diadakan setiap tahunnya. 

Suku Karo merupakan bagian penting dari keragaman budaya Indonesia. Melalui bahasa, adat, dan tradisi mereka, mereka memainkan peran dalam membangun identitas budaya yang kaya dan beragam di Sumatera Utara.