Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hotel Jerman Rasa Batak, Itulah Tabo Cottage di Pinggiran Danau Toba



Karogaul.com - Dari sekian banyak hotel di Pulau Samosir, Tabo Cottage mungkin adalah yang paling unik. Hotel ini dimiliki pasangan Batak-Jerman. Tak heran, hotel ini punya gaya berbeda di mata wisatawan.Tabo Cottage berada di kawasan Tuk Tuk, Samosir, salah satu area wisata yang kerap didatangi untuk menikmati Danau Toba. Hotel ini letaknya agak menjorok ke dalam dari pinggir jalan Desa Tuk Tuk. Namun papan namanya bisa Anda lihat dengan jelas saat melintasi jalanan di Pulau Samosir ini.

Adalah seorang wanita Jerman bernama Annette yang tercetus mendirikan hotel ini setelah ia jatuh cinta dengan pria asli Batak, Antonius Silalahi. Setelah menikah, Annette menjadi boru Siallagan. detikTravel bertemu Annette di restoran Tabo Cottage beberapa pekan lalu.


"Kemanapun aku pergi, kalau ketemu orang-orang dari Asia, orang-orang selalu ngomong tentang Danau Toba. Aku membuat keputusan harus ke sana," kata dia memulai kisahnya.Annette fasih berbahasa Indonesia, bahkan lulusan Fakultas Hukum sebuah univesitas di Jerman itu ternyata juga piawai bicara dalam bahasa Batak. Dia berkata sebelum jatuh cinta pada Antonius, Annette terlebih dulu tertambat hatinya pada keindahan Danau Toba.

"Begitu sampai di sini, pemandangan pertama yang aku lihat dari Balige, dari sana sepanjang jalan berkilo-kilo aku bisa melihat Danau Toba. Aku langsung kagum, wow!" cerita Annette yang sejak sebelum menikah memang hobi travelling.


Begitu melihat keindahan Danau Toba, Annette langsung berpikir untuk berlibur lama di Pulau Samosir. Selama liburan itulah dia bertemu dengan Antonius dan jatuh cinta."Aku kembali ke Jerman dan bilang mau pindah ke sini. It's very special. Destiny, I believe. Nggak pernah menyesal sedikitpun, nggak pernah," begitu katanya soal keputusannya meninggalkan Jerman selamanya.

Saat menetap di Pulau Samosir, Annette tidak langsung mendirikan Tabo Cottage. Awalnya dia membuka sebuah restoran khusus vegetarian terlebih dulu pada 1994. Keputusannya memilih membuka restoran karena saat itu belum punya cukup modal untuk mendirikan hotel.

Perlahan tapi pasti, setelah memiliki cukup modal, Tabo Cottage pun mulai dibangun setahun kemudian. Ketika pertama kali didirikan, hotel yang memiliki pemandangan langsung ke Danau Toba ini hanya terdiri dari dua kamar. Kini, hotel tersebut terdiri dari 30 kamar."Rezekinya bagus, biar pun pariwisata turun. Tourism turun, request semakin besar, semakin banyak tamu yang mau datang," ujarnya.


Untuk mempromosikan hotelnya, Annette tidak bekerjasama dengan situs online booking yang kini menjamur. Dia hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. Dia juga yang membalas langsung email pesanan kamar para calon konsumen.

"Saya lebih suka bisnis personal," kata ibu tiga anak itu.

Wisatawan yang tertarik dengan Tabo Cottage bisa memilih mau menginap di tipe kamar Superior, Deluxe, Batak Villa, Junior Suite dan VIP Batak. Harga per malamnya mulai Rp 250.000 sudah termasuk sarapan pagi.