Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ada Batak Jadi Karo Tapi Karo Bukan Batak

Karo Bukan Batak

Aku berasal dari Langkat. Tak pernah orang Karo kudengar dikatakan Batak (gak kenal istilah Batak).

Memang belakangen ini ada perantau yang mengatakan di belakang hari bahwa Karo adalah Batak. Menurut perhitunganku, itu ada sesuatu yang belum jelas atau belum tuntas terkait pertanyaan tentang siapa orang Karo.

Orang Karo artinya orang yang menggunakan Merga Silima, menggunakan adat Karo dan senang mendengar hal-hal terkait Karo. Dari definisi ini maka kita bisa menelusuri sumber orang Karo.

Pertama, orang-orang yang nenek moyangnya pun memang orang Karo. Ke dua. Orang-orang non Karo yang dikarokan atau kawin dengan orang Karo atau tinggal tinggal di daerah yang banyak orang Karo.

Untuk kasus yang pertama, dijawab lewat kajian historis (masih perdebatan-termasuk dalam ranah diskusi KBB). Untuk kasus ke dua, ini yang unik dan bisa jadi sumber penjelasan mengapa ada orang yang menyatakan kalau Karo adalah batak.

Melayu minta perkawinan diadati Karo

Contoh kasus di kampung kami, Bukitlawang (Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat). Ada beberapa keluarga . Mereka ikut adat Karo, berkomunikasi dalam bahasa Karo dan aktif dalam adat Karo. Apakah mereka jadi orang Karo? Menurutku, iya, mereka menjadi orang Karo.

Kasus lain yang kutemui di daerah Dairi (seperti di Kecamatan Tigalingga). Banyak orang Toba yang mengganti atau menyamakan marganya ke dalam salah satu dari Merga Silima karena berbagai alasan (intinya adaptasi). Setelah lama, mereka pun menjadi Karo.

Hal yang sama juga banyak terjadi di Kabanjahe. Setelah berlangsung begitu lama, dimana keturunannya sudah banyak dan bahkan ada yang sukses, maka dikatakanlah Marga aslinya yang dari Toba.

Atas dasar menyama-nyamakan marga tadi pada umumnya orang Toba membangun kesimpulan kalau orang Karo adalah orang Batak. Padahal kalau ditelusuri, rumpun Marga-marga Toba itu tidak konsisten jika disandingkan dengan merga-merga Karo. Misalnya rumpun Marga-marga Parna sering disamakan dengan Ginting. Padahal, ada beberapa marga yang dikatakan termasuk ke dalam Parna tapi tidak mengaku sebagai Ginting di Karo, tapi merga-merga Karo lainnya yang bukan Ginting.

Dengan kata lain, mereka adalah pendatang yang menjadi Karo.

Adakah merga Karo yang menjadi marga Batak? Kukira tidak ada. Tapi, kalau pertanyaannya, adakah orang Batak yang jadi Karo (?), jawabannya adalah ada. Kasus yang inilah dijadikan sebagai satu-satunya kasus untuk menguatkan anggapan bahwa Karo berasal dari Batak.

Oleh : Anthoni V. M. Pencawan (Medan)
Blog : Sorasirulo