Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Nama Kualanamu Berasal dari Bahasa Karo dan Melayu

Kualanamu Berasal dari Bahasa Karo
Foto : Nansi Depari

Bandar udara (disingkat: Bandara) atau pelabuhan udara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Fasilitas ini digunakan untuk melakukan kegiatan tranportasi melalui jalur udara.

Sebuah kota besar pastinya memiliki sebuah bandara yang menjadi kebanggaan masyarakat kota tersebut. Seperti kota Jakarta yang memiliki sebuah bandara kelas internasional yaitu Bandara Internasional Soekarno Hatta dan kota Bali yaitu Bandara Internasional Ngurah Rai.

Begitu juga halnya dengan kota Medan yang juga memiliki sebuah bandara kelas internasional yang bernama Bandara Internasional Kualanamu. Bandara yang terletak di Kabupaten Deli Serdang ini menjadi bandara kebanggaan masyarakat Provinsi Sumatera Utara.

Pemberian nama sebuah bandara yang ada di Indonesia biasanya terinspirasi oleh nama-nama pahlawan atau tokoh masyarakat dari kota yang menjadi tempat bandara tersebut akan dibangun.

Seperti kota Jakarta yang memberikan nama pasangan presiden dan wakil presiden RI ke 1 sebagai nama bandaranya yaitu Soekarno-Hatta dan kota Bali yang memberikan nama pahlawan nasional kota Bali yaitu Ngurah Rai.

Namun, lain halnya dengan nama bandara internasional yang dimiliki oleh kota Medan yaitu Bandara Internasional Kualanamu. Nama Kualanamu ini bukan merupakan nama pahlawan atau tokoh masyarakat yang ada di kota Medan. Bingung bukan!

Sebenarnya apa sih arti dari kata Kualanamu tersebut? Terus kenapa bandara tersebut tidak diberi nama pahlawan atau tokoh masyarakat kota Medan seperti nama bandara-bandara yang lain?

Bandar Udara Internasional Kualanamu (IATA: KNO, ICAO: WIMM) adalah bandar udara yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Bandara ini terletak 39 km dari kota Medan.

kualanamo
Foto : Bandara International Airport

Bandara ini adalah bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Lokasi Bandara ini dulunya bekas areal perkebunan PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di Kecamatan Beringin, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Pembangunan bandara ini dilakukan untuk menggantikan Bandar Udara Internasional Polonia yang sudah berusia 85 tahun. Bandara Kualanamu diharapkan dapat menjadi “Main Hub” yaitu pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatera dan sekitarnya.

Selain itu, adanya kebijakan untuk melakukan pembangunan Bandara Internasional Kualanamu adalah karena keberadaan Bandar Udara Internasional Polonia di tengah kota Medan yang mengalami keterbatasan Operasional dan sulit untuk dapat dikembangkan serta kondisi fasilitas yang tersedia di Bandar Udara Polonia sudah tidak mampu lagi menampung kebutuhan pelayanan angkutan udara yang cenderung terus meningkat.

Pemberian nama Kualanamu pada bandara internasional yang dimiliki provinsi Sumatera Utara ini bukan tanpa alasan. Terlebih lagi nama Kualanamu bukan merupakan nama pahlawan atau tokoh masyarakat yang ada di kota Medan.

DPRD Sumatera Utara yang telah merekomendasikan nama Kualanamu sebagai nama bandara internasional yang terletak di Kabupaten Deli Serdang ini. Rekomendasi tersebut telah diputuskan dalam Sidang Paripurna yang digelar pada Senin, 17 Desember 2012 yang lalu.

Pemilihan nama bandara ini berdasarkan masukan dari para tokoh adat dan masyarakat Karo. Kemudian nama tersebut dibahas dan diusulkan oleh Pemprov dwan DPRD yang selanjutnya ditetapkan oleh Menteri Perhubungan.

Hal ini dikarenakan bahwa orang yang paling berperan penting di daerah Kualanamu itu sendiri adalah seorang putra Karo yang bernama Datuk Badiuzzaman Surbakti. Datuk Budiazzaman Surbakti adalah pahlawan yang berperang lama untuk membebaskan tanah subur daaerah ini dari perampokan kolonial.

Arti Kata “Kualanamu”

Kata “Kuala” berasal dari bahasa Melayu yang berarti muara sungai atau pertemuan sungai dengan laut. Sementara “Namu” atau “Namo” berasal dari bahasa Karo yang berarti lubuk. Sehingga secara sederhana “Kualanamu” berarti tempat bertemu.

Pemberian nama Kualanamu ini juga hampir mirip dengan nama bandara internasional yang ada di negara Malaysia yaitu Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Kata “Kuala Lumpur” secara sederhana juga berarti pertemuan dua sungai yang berlumpur.

Kesamaan nama bandara yang sama-sama menggunakan nama “Kuala” ini tidak lepas dari adanya kesamaan etnis antara daerah Deli Serdang dan negara Malaysia yaitu etnis Melayu.

Hal ini yang menjadikan pemberian nama Bandara Kualanamu ini dipengaruhi oleh etnis Melayu dari kata “Kuala” dan etnis Karo dari kata “Namu” atau “Namo”. Sehingga nama kedua bandara ini sama-sama menggunakan kata “Kuala” yaitu Kualanamu International Airport (KNIA) dan Kuala Lumpur Internatinal Airport (KLIA).

Berikut adalah dua hal yang menjadi landasan pemikiran mengapa masyarakat Karo mendukung nama bandara baru di Deliserdang menjadi Bandara Kuala Namu, dimana kedua landasan pemikiran tersebut pernah juga dikemukakan oleh para tokoh masyarakat, diantaranya adalah Malem Ukur Ginting dan Dr.H.Azhari Akmal Tarigan.

👉 Kuala dalam bahasa Melayu adalah muara sungai atau pertemuan sungai dengan laut. Namo atau Namu berarti lubuk dalam bahasa Karo (namo bagi Karo gugung/gunung, namu bagi Karo jahe termasuk Karo Langkat). Dalam kenyataan setiap kuala sekaligus juga adalah namo (lubuk) karena disitu aliran sungai telah jadi tenang dan dalam sebagaimana lubuk pada umumnya. Kuala Namo atau Kuala Namu merupakan kombinasi bahasa dua suku asli Sumtim. Nama ini sesuai dari segi bahasa dua etnis asli penduduk daerah. (Malem Ukur Ginting, Swedia)

👉 Siapa yang akan merobah nama “Kuala Namu International Airport”? Bukankah nama itu akan mengimbangi nama “Kuala Lumpur International Airport” yang terletak diseberang Selat Malaka itu? Disini KNIA disana KLIA. Bedanya antara “lumpur” dan “namu”. Apa arti “namu”? Dalam bahasa Karo, arti namu “tempat pertemuan” (ternyata pas sekali). Kuala namu adalah kuala tempat bertemu. (Dr.H.Azhari Akmal Tarigan)

Nah, itu dia informasi tentang sejarah asal muasal Bandara Internasional Kualanamu (Kualanamu International Airport) yang ada di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Ternyata pemilihan nama “Kualanamu” merupakan kombinasi dari etnis Melayu dan etnis Karo yang berarti tempat bertemu.

Sumber : deliserdangmall.com & karobukanbatak.wordpress.com