Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Upacara Adat Batak menyimpan makna mendalam dan Filosofi yang tak terduga

Pemeluk Parmalim (Instagram.com/uletifan)

Salah satu kearifan lokal yang masih dilestarikan adalah upacara adat. Upacara adat dilakukan oleh masyarakat Batak sebagai bentuk penghormatan atau tradisi adat istiadat.

Meskipun sudah berada di perantauan, adat melekat di setiap masyarakat Batak. Bahkan, pelestarian ini masih dijaga dan akan terus dilakukan sampai di zaman modern sekarang ini. Berikut empat upacara adat Batak yang perlu kamu tahu.

1. Mangulosi

Berbeda dengan upacara sebelumnya, upacara adat mangulosi berasal dari kata ulos. Artinya, kain tenun khas batak yang sudah ada sejak zaman dulu. Kain tenun ini mempunyai makna dan arti tersendiri dalam upacara adat batak.

Kain ini dipakai saat acara pernikahan dengan cara menyelendangkan kain ulos ke pundak mempelai pria dan wanita. Lalu, kain ulos juga dipakai pada acara kematian yang di letakkan di atas tubuh jenazah. Bagi masyarakat batak, tradisi ini diartikan untuk meminta doa restu, kasih sayang dan kehangatan.

2. Marari Sabtu

Marari sabtu adalah sebuah ritual ibadah yang dilakukan pada hari sabtu bagi umat Parmalim, penganut agama leluhur suku Batak. Sebelum melakukan ibadah seluruh umat Parmalim berkumpul di bale Partonggoan ataupun rumah Parsantian, berpusat di Huta Tinggi di desa Pardouman Nauli, Kabupaten Toba.

Ritual ibadah ini bertujuan untuk mensucikan diri dan membersihkan diri dari dosa-dosa dan penyakit. Para umat akan diberi bimbingan agar lebih tekun dan taat saat menjalankan ibadah dan nilai-nilai agama.

3. Mangokkal Holi

Mangokkal Holi adalah salah satu upacara adat terbesar di kebudayaan Batak, upacara ini ditujukkan sebagai bentuk penghormatan kepada orang-orang yang sudah meninggal serta untuk para leluhur agar dikenal dan dikenang oleh siapa saja.

Tradisi Mangokal Holi ini, biasanya dilakukan oleh masyarakat Batak dengan cara membokar kembali tulang-belulang dan di pindahkan ke tanah di mana jasad itu dilahirkan. Biasanya disiapkan tugu khusus untuk meletakkan tulang-belulang tersebut. Upacara adat ini di membutuhkan biaya yang besar.

4. Gondang Naposo

IDN Times/Prayugo Utomo

Gondang Naposo merupakan suatu tradisi dari suku Batak yang dilakukan oleh kaum naposo dengan cara saling bertegur sapa antar pria dan wanita hingga melangkah ke jenjang pernikahan.

Tradisi ini biasanya digelar pada saat bulan purnama setelah dilakukan upacara Mangsae Taon (hari raya masyarakat Batak zaman dulu). Acara adat ini digelar selama dua hari dengan cara melakukan tarian.

Itulah beberapa tradisi serta upacara adat yang masih dilakukan sampai saat ini. Kepercayaan ini masih dipegang teguh oleh masyarakat Batak.