Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kata Batak Telah Diteliti Prof Bungaran Simanjuntak dan Beberapa Pakar Sejarah Batak Sumatera Utara


===============
Kosa kata Batak bukan berasal dari Nusantara
===============

■ PENELITIAN PARA AHLI
Kata Batak yang ada di Sumatera Utara yang berkaitan dengan penelitian Prof. Bungaran Simanjuntak, DR Thalib Selian MSc, Drs Sihotang MM dan Nelson Lumban Tobing telah berhasil meyimpulkan sesuatu.

Penelitian para pakar sejarah Batak itu telah menyimpulkan bahwa KATA BATAK DISUMATERA BUKAN BERASAL DARI NUSANTARA tetapi berasal dari MONGOL dan MACHURIA yang arti Batak itu adalah PENUNGGANG KUDA.

Pada suatu saat Mongol menyerang Manchuria yang berada dipedalaman sehingga orang Manchu bertebaran meninggalkan wilayahnya hingga ke Asia Tenggara.

■ ROH MOYANG DARI PENUNGGANG KUDA TERDAPAT PADA JORO BATAK
Kaitan Kata Batak itu di Asia Tenggara dapat dilihat dengan terdapat PEMUJAAN ROH NENEK MOYANG pada Suku Toba yang disebut JORO.

Joro
bangunan kecil yang bisa dimasuki satu orang untuk memuja Ruh dan Joro ini dipercaya tempat bermukimnya ARWAH NENEK MOYANG.
 
Joro ini berbentuk orang yang sedang MENUNGGANG KUDA, hal itu sejalan dengan penelitian rombongan Prof.

■ PENUNGGANG KUDA SUDAH SESUAI DENGAN BAHASA BATAK KUNO
Teori Bungaran yang menyebutkan hubungan Kuda dengan Kosa kata Batak diToba sudah sesuai, hal itu terlihat pada bahasa Batak Toba kuno terdapat pula kata PAMBATAK HODA yang artinya penunggang Kuda, MAMATAK HODA yang artinya Menunggang Kuda dan BATAKI yang artinya Cambuk Kuda.

KATA BATAK JUGA DIBAWA MONGOL KE EROPA TERLIHAT DGN ADANYA BATAK BULGARIA.
Kata Batak berasal dari Mongol dan Manchu itu memang tampak kebenarannya dan kata Batak tersebut menyebar di Asia dan Eropa (Batak Bulgaria). Hal itu terkait dengan Mongol pernah menguasai Asia dan Eropa dan oleh orang Eropa Kata Batak itu kemudian acapkali ditujukan pada orang² pedalaman.

Penelitian yang dipimpin Prof Bungaran tentang hubungan kata Batak dan Kuda itu, oleh beberapa orang mencoba mengkaitkannya dengan adanya salah satu rumah tradisionil Karo yang ada lambang Penunggang Kudanya. Dari lambang Kuda itu mereka Mengklaim dan mencocokkan bahwa kata BATAK berasal dari KOSA KATA KARO ASLI.

Pendapat pribadi tentang adanya salah satu rumah tradisional yang ada Kudanya itu, belum ada penelitiannya secara ilmiah sehingga tidak diketahui rumah yang ada kudanya itu menggambarkan tentang apa dan rumah itu didirikan tahun berapa karena belum ada penelitian secara akademis (apakah tentang perlanja sira berkuda ataupun tentang rumah itu milik pedagang kuda dimasa lalu) dan yang paling mengherankan kapan pula penyebaran bahasa Karo sampai ke BATAK BULGARIA yang berbahasa Slavia itu.

Dalam sejarah manapun belum pernah ditemukan KOSA KATA KARO ASLI SAMPAI KE BULGARIA.

Rumah yang ada lambang kuda diwilayah Karo itu tidak umum dijumpai dan umumnya Rumah adat Karo melambangkan KEPALA KERBAU BERTANDUK sehingga rumah adat Karo diberbagai wilayah terdapat Jambur Tanduk. Sedang Joro Toba jelas merupakan tempat pemujaan Arwah leluhur yang jelas² menggambarkan adanya terkaitan degan ASAL USUL NENEK MOYANG karena Joro adalah tempat pemujaan Roh Moyang (Asal usul moyang berkuda dari Manchu ke Yunan dan ke Asia Tenggara).

■ KATA BATAK DIWILAYAH KARO HULU DAN HILIR
Pelarian Manchu karena diburu oleh Mongol itu ada juga yang sampai ke wilayah Karo yang sekarang. Mereka menjumpai wilayah ini telah dihuni oleh Ras Austromelanesoid dan Ras Mongoloid (wilayah ini sudah menjadi hunian manusia sejak zaman Kristalik) hal itu terbukti dengan ditemukannya Kapak batu di Hulu sungai Deli dan dilangkat serta gua² hunian kuno dipedalaman yang menurut kisah Karo disebut adanya gua hunian Humang.

■ KATA BATAK DIWILAYAH KARO BERGESER MENJADI SUATU PROFESI DAN BERKEMBANG MENJADI KATA TERBATAK, KEBATAKEN, IBATAKEN DAN GURU BATAK
Pada kedatangan orang Manchu di wilayah Karo yang sekarang, ternyata diwilayah ini mereka membuat onar sehingga Kata Batak diwilayah ini/Karo sekarang, bergeser menjadi suatu kegiatan (arti Batak dalam bahasa Karo dapat dilihat dalam Kamus Karo-Indonesia) dan kata Batak diwilayah Karo ini berkembang pada kata Terbatak yaitu trauma berat karena dirampok dengan kekerasan.
Terbatak yaitu menjerit jerit akibat dari trauma itu. Kebataken jiwa terganggu karena trauma berat. Ibatak-bataken yaitu cara mengobati karena terbatak dan Guru Batak yaitu ahli pengobatan akibat terbatak.

■ BELANDA MENCIPTAKAN LABEL BATAK UNTUK WILAYAH PEDALAMAN
Disamping itu pada masa Kolonial, pihak Belanda membagi dua wilayah Sumatera utara yaitu disebut Wilayah Melayu untuk daerah Pantai dan wilayah Batak untuk Pedalaman sehingga segala Produk dari pedalaman diberi label Batak. Seperti Kiker Batak, Catur Batak, Uis Batak, Ikan Batak, Landek Batak, Gula Batak, Bawang Batak, Perang Batak (BATAK OORLOG) tampa memandang walaupun produk itu sebenarnya berasal dari wilayah Karo.