Manusia Kuno Gua Mandale dan Manusia Kuno Deli-Langkat serta Umang Dataran Tinggi Karo
Mereka adalah manusia zaman Batu pertengahan (Neolitikum), dari percampuran Ras Austromelanesoid dengan Mongolid yang menggunakan peralatan Kapak dari Batu.
Kapak yang serupa Mandale juga ditemukan di wilayah Langkat dan di hulu Sungai Deli Sumatera Utara. Disamping itu terdapat juga peninggalan kuno hingga kedataran tinggi Karo yang oleh masyarakat menyebutnya sebagai peninggalan Umang.
Percampuran ras Austromelanesoid dan Mongoloid ini berkembang terus sehingga melahirkan RUMPUN MELAYU dan menurut para peneliti DNA mereka serupa dengan Suku GAYO dan KARO yang sekarang.
Hal itu sejalan dengan riwayat Aceh lama yang menyebutkan bahwa Suke Karee, Gayo, Alas dan Kluet adalah Suku TEMPATAN atau orang asli yang masuk dalam kelompok Mante.
Penggolongan Suku tempatan juga dipertegas oleh Sultan Aceh Al-Kahar yang memerintah pada tahun 1537M. Yang menggolongkan masyarakat Aceh terdiri atas 4 Kaum, termasuk sukee Kare/Karo, Gayo, Alas dan Kluet didalamnya.
Gerabah yang ditemukan di wilayah mendale merupakan gerabah polos dan bercorak dari priode berbeda hal itu memperlihatkan adanya percampuran Ras Autromelanesoid dengan Ras Mongolid.
Percampuran kedua Ras ini melahirkan Rumpun baru yang disebut Melayu dan Rumpun ini terbagi atas berbagai suku (menurut Prof. Dr. Ikhwan Ashari suku-suku pada Rumpun Melayu ini adalah satu kesatuan sehingga tidak benar jika dipisah menjadi Rumpun Melayu tua dan Muda).
Berdasarkan penelitian Ilmiah dilakukan oleh para ahli, manusia purba yang ditemukan DI GUA MENDALE tersebut keberadaannya sudah lebih dari 8.000 tahun yang lalu.
Pada masa sekarang kelanjutan dari Rumpun yang ber-suku-suku tersebut dapat dilihat pula adanya marga-merga yang sama antara Aceh (Gayo, Alas, Kluet) dan Karo seperti :
👉Kekaro -- Karokaro.
👉Terigan -- Tarigan.
👉Bukit -- Bukit.
👉Pase -- Pase.
👉Munte -- Munthe.
👉Keling -- Keling.
👉Melala -- Meliala.
👉Kapor -- Sinukapur.
👉Cibro -- Sibero.
👉Pencawan -- Pencawan.
👉Sugihen -- Sugihen.
👉Linge -- Sinulingga.
👉Mehe -- Maha.
👉Pinim -- Pinem.
Dari banyaknya persamaan marga diatas, terlihat adanya kemungkinan kekeliruan para penulis modern yang menyebutkan adanya kisah suku Batak 27 di Aceh. Seharusnya kisah itu menyangkut tentang suku Karo 27.
Salam Bhineka tunggal ika, Mejuah-juah💕
Oleh: Fajar Bangun