Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pertampilen Brahmana juga dipengaruhi Buku J.H. Neumann -- Pandangan Sebelum Menelusuri Sejarah Karo

rask
Rumah Adat Suku Karo

Di Karo sendiri JUSTRU TIDAK ADA yang mengkultuskan merga KARO-KARO Karo Sekali, jika mereka penduduk awal harusnya Kampung mereka yang paling banyak 👉 mereka hanya punya 2 (dua) urung yang masing-masing bernama Sukapiring, yang didirikan bersama Kalimbubunya Meliala. Ini petikan buku Neumann 👉 dari KaroSkali, di BANTING SETIR membahas MUNTEI.



💤 Neumann mengartikan 'Sekali' dengan dialek Indo, "sangat", padahal dalam bahasa karo, sekali ialah *pinjam*, misal : sekali santikNdu.

KaroSkali = Skali iya Karo, Skali "I don't know" (bisa Majapahit, atau apapun) atau iKAROken Skali nari (pernah ganti suku trus balek ke Karo lagi).

Pembahasan "longsor" yang berujung ke: selain KaroSkali semua Karo-Karo, Kalak Ginting pun Karo-Karo, Kalak Tarigan pun Karo-Karo, dst.

💤 Pertampilen benar, kalau untuk Siwah 1Ginting, tapi SALAH BESAR bila tentang Ginting si 7Kuta (pemilik Pales Si 7 Ruang), ada Muntei yang awalnya tinggal di pernantin, lalu meninggalkan pernantin dan membuka barung-barung di Lau Lingga,. Pernantin diserahkan ke Kaban (Anak Beru kalak Muntei). Kaban adalah Pengulu Kuta (Pernantin), tapi untuk urusan keramat, hutan dan ladang tetap Muntei sebagai Pengulu Si Lebe Merdang.

Geografi aja buta, dari Lau Lingga kok ke Tengging (Karo Barat malumfat ke Karo Timur )
💢 Di Karo Jahe, sebelum memulai bercocok tanam, sirih diarahkan ke hutan terdekat. 
💢 Di Gugung, semua mengarahkan sirihnya ke Deleng Sibuaten (tempat Beru Buaten dan Raja Umang tinggal). Raja Umang adalah Penguasa Kehidupan Nomaden (perdagangan, migrasi, dll) dan Beru Buaten adalah Dewi Pertanian.

Tapi di Gugung pun beda cara ndudurken belo. Arah Karo bagian Timur sinidudurken emkap tangkena. Arah Barat nge (Liang Melas, Mardinding, Lau Baleng, Baluren, ras Singalorlau) nge maka ujung belo idudurken.

Jika bicara mitologi, justru Karo ditekankan untuk menelusuri Clan Muntei, karen bibi kami Beru Buaten adalah Putra Raja Balasore, Ginting Muntei Ajinembah.

Lagian Pertampilen hanya mengutip DUGAAN-DUGAAN dari Batara Santi Simanjuntak (Batak) dan Tengku Lukman Sinar (Melayu), tapi membahas asal usul Karo... kan lucu.

PerBukit Siguntang dan ParPussu Buhit membahas 'pemilik' Deleng Sibuaten. beda Mountain  boss Q..

Jadi sejak kapan gerakan KBB? ya sejak Rumah Si 7 Ruang, ukur aja pakai carbon, usia batunya di Ajinembah sono 

Model tulisan Pertampilen ini yang kami anggap "mitos modern", Ada kemungkinan pembaca digiring akan ke pemBATAKan juga, karena Karo, Simalungun, Pakpak, Angkola, Mandailing sudah menempelkan Bataknya, kami juga menempelkan Toba kami... Aslinya kami BATAK tanpa embel-embel....begitu akhirnya....

Bujur mulihi...💕

Oleh : AndichristTheodicea KaynEchsed Ginting