Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

PERTEMPURAN KARO AREA -- Menurut Catatan Pelaku Sejarah Letnan-II Radja Sjahnan



Letnan-II Radja Sjahnan (terakhir May Jendral) adalah Salah seorang Komandan Kompi Medan Area yang turut Menyingkir ke Wilayah Karo setelah kota Medan dikuasai Oleh Belanda.

Pertempuran demi pertempuran di Tanah Karo dibawah pim pinan Let Kolonel Djamin Ginting sebagai Komandan Resimen-I kerap kali terjadi di wilayah Karo ini.

Dalam pertempuran itu Jamin ginting Acap kali disertai oleh berbagai Pasukan diantaranya Pasukan-pasukan yang menyingkir dari Medan Area seperti Napindo/Halilintar, Barisan Harimau Liar (BHL) dan sebagainya. 

Djamin Ginting adalah pimpinan yang cukup berkharima sehingga dengan mudah merekrut dan menyatukan seluruh pasukan untuk turut bertempur bersama beliau.

Serangan demi serangan yang dilakukan Djamin Ginting dan pasukannya menyebabkan Belanda melakukan serangan balasan secara membabi buta dan mereka sengaja merusak Jasad Tentara Republik yang Tewas dengan Maksud menakut nakuti Tentara republik lainnya. Tetapi tindakan ini tidak berhasil dan justru membuat tentara Republik semangkin geram dan semangkin semangat menggempur Belanda.

Kekejian Pasukan Belanda itu turut disaksikan pelaku sejarah May jend (Purn) H. Radja Sjahnan SH.

Beliau mengisahkan kesedihan yang sangat mendalam ketika melihat Jasad dari tentara Republik yang Tewas di KAMPUNG SEBERAYA Tanah Karo.

Beliau sangat terkejut menyaksikan mayat-mayat dari tentara kita Kerena keadaan tentara yg tewas itu sangat menyayat kalbu. Tampilan mayat-mayat itu sungguh mengenaskan dan keadaannya telah dirusak oleh serdadu Belanda dengan cara memotong telinganya, ada yang dipukul kepala hingga isi kepalanya keluar dan ada yang perutnya disayat hingga ususnya keluar.

Walaupun terperanjat melihat keadaan mayat-mayat itu, menurut Radja Sjahnan tentara Republik tidak merasa takut dan kehilangan semangat juang malahan semangkin geram dan mendendam pada serdadu Belanda.

Menurut Radja Sjahnan besok hari setelah kejadian tersebut pada tgl 22 Agustus 1947, mayat-mayat tentara kita dimakamkan Dikampung Seberaya itu dengan upacara militer dipimpin Oleh Komandan Resimen - I Letnan Kolonel Djamin Ginting bertindak sebagai komandan upacara.

Agustus 2018
Dirgahayu Republik
Indonesia...Merdeka !!!

Oleh: Fajar Bangun