Kisah Tragis Lomba 17 Agustus: Mbah Muniah Kehilangan Empat Jari, Peserta Panjat Pinang Tewas Tertimpa Rekan
Perayaan HUT ke-79 RI yang seharusnya penuh kegembiraan berubah duka bagi dua keluarga di Karawang dan Brebes. Seorang ibu kehilangan empat jari tangan saat lomba tarik tambang, sementara peserta panjat pinang meninggal dunia akibat tertimpa rekannya.
Kehilangan Empat Jari Saat Tarik Tambang
Peristiwa pertama dialami Mbah Muniah (61), warga Desa Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, Jawa Barat. Insiden terjadi pada Sabtu (17/8/2024) sekitar pukul 16.00 WIB saat ia mengikuti lomba tarik tambang plastik.
Anak korban, Tita Auniah, menuturkan bahwa ibunya berada di posisi paling depan dalam tim. Ketika komando hitungan dimulai, tambang ditarik kuat dan tanpa disadari lilitan tali justru menjerat jari-jari Muniah.
“Waktu hitungan ketiga, tali langsung ditarik. Ibu saya teriak kesakitan karena tambangnya terlanjur terlilit di jari tangan,” ujar Tita, Kamis (22/8/2024).
Muniah segera dilarikan ke klinik, lalu dirujuk ke RSUD Karawang. Karena kondisi luka sangat parah, dokter memutuskan mengamputasi empat jarinya.
Tita mengaku berusaha ikhlas, meski masih menangis setiap hari melihat kondisi ibunya.
“Musibah tidak ada yang tahu. Saya sebagai anak rela tidak rela ibu kehilangan empat jarinya. Ikhlas walaupun setiap hari nangis,” ujarnya.
Saat ini, Muniah sudah dipulangkan dan menjalani rawat jalan. Tita berharap kejadian serupa tidak terulang.
“Saya harap jangan ada lagi korban. Ini bisa menjadi contoh, lebih baik tidak ada lagi lomba tarik tambang,” katanya.
Kasi Humas Polres Karawang, Iptu Rudi, menyampaikan bahwa kepolisian telah mengunjungi rumah korban dan memberikan dukungan moral.
Peserta Panjat Pinang Tewas Tertimpa Rekan
Peristiwa duka lainnya terjadi di Dukuh Cikuning, Desa Terlaya, Kecamatan Bantarkawung, Brebes. Seorang warga bernama Mulyono (43) tewas dalam lomba panjat pinang pada Jumat (16/8/2024).
Dalam video yang beredar di Facebook, delapan peserta terlihat berusaha membentuk formasi menara manusia. Namun tiba-tiba susunan tersebut goyah dan beberapa peserta yang berada di bagian atas terjatuh.
Mulyono yang berada pada posisi kedua dari bawah tertimpa langsung oleh rekannya. Ia tak sadarkan diri dan dilarikan ke RS Allam Medica Bumiayu, namun nyawanya tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (17/8/2024) sekitar pukul 13.00 WIB.
Kapolsek Bantarkawung, AKP Lukas Subekti, mengatakan lomba tersebut digelar spontan tanpa kepanitiaan resmi.
“Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dalam setiap lomba tradisional,” katanya.
Peringatan untuk Keselamatan Lomba Tradisional
Dua insiden ini menjadi peringatan agar kegiatan perlombaan 17 Agustus tetap mengutamakan keamanan. Tradisi perayaan kemerdekaan memang identik dengan kegembiraan, namun keselamatan warga harus tetap menjadi prioritas.
Polisi mengimbau panitia maupun masyarakat berhati-hati, terutama dalam lomba berisiko seperti panjat pinang dan tarik tambang.