Kota di Jepang Mau Batasi Warganya Main HP 2 Jam Sehari, Ini Alasannya

Pemerintah Kota Toyoake, Jepang, bikin aturan yang bikin banyak orang melongo: waktu main HP warganya dibatasi cuma dua jam per hari. Ide ini muncul karena mereka melihat banyak banget orang, terutama anak muda, yang hidupnya jadi dikontrol sama gawai. Mereka khawatir kalau hal ini terus dibiarkan, interaksi sosial jadi berkurang dan kesehatan mental bisa terganggu. Jadi, mereka mau warganya lebih banyak 'hidup' di dunia nyata.
Aturan ini dibuat sebagai 'obat' dari masalah kecanduan gawai yang udah parah. Bayangin, daripada ngobrol sama teman atau keluarga, banyak yang lebih milih mantengin layar HP. Nah, dengan adanya batasan waktu ini, Pemerintah Toyoake berharap warga bisa lebih fokus ke hal-hal lain yang lebih penting, seperti belajar, hobi, atau sekadar ngumpul bareng. Walaupun tujuannya baik, aturan ini juga memicu pro-kontra di masyarakat.
Di satu sisi, banyak orang tua yang dukung banget, karena mereka khawatir anak-anaknya jadi kurang bersosialisasi dan lebih sering menyendiri. Tapi, di sisi lain, banyak juga yang protes. Mereka bilang, "Ini hidupku, kenapa harus diatur-atur?" Mereka merasa kebebasan pribadi mereka jadi dibatasi. Perdebatan ini nunjukin kalau masalah kecanduan HP emang kompleks dan butuh solusi yang hati-hati.
Gimana menurutmu? Kalau aturan kayak gini diterapkan di Indonesia, kamu bakal setuju atau enggak? Kira-kira, apa aja sih hal seru yang bisa kamu lakuin kalau waktu main HP-mu cuma dua jam sehari?