Aditya Ginting: Petarung MMA Asal Karo yang Ceria di Luar Ring, Tapi Menjadi “Singa Lapar” di Dalam Oktagon

Dalam dunia Mixed Martial Arts (MMA) Indonesia yang penuh persaingan, nama Aditya Sagita Ginting menjadi salah satu figur yang mencuri perhatian. Petarung asal Tanah Karo, Sumatera Utara, ini dikenal publik bukan hanya karena kemampuannya di arena pertarungan, tetapi juga karena kepribadiannya yang hangat dan humoris. Namun, begitu kakinya menjejak oktagon, sikapnya berubah total — menjadi sosok yang buas, fokus, dan mematikan seperti “singa lapar” yang siap memangsa lawannya.

Asal Usul dan Profil Singkat Aditya Ginting

  • Nama lengkap: Aditya Sagita Ginting

  • Julukan: Honey Badger

  • Kelas: Flyweight (56 kg)

  • Promotor: One Pride MMA

  • Klub: Bali MMA

  • Rekor profesional: ±10 kemenangan – 5 kekalahan

  • Asal daerah: Tanah Karo

Nama Aditya Ginting mulai dikenal luas di arena One Pride MMA, liga pertarungan paling prestisius di Indonesia. Julukannya, Honey Badger, terinspirasi dari hewan kecil yang dikenal berani melawan binatang yang jauh lebih besar, mencerminkan karakter Aditya yang pantang menyerah dan selalu haus kemenangan.

Pribadi yang Ceria, Tapi Berubah di Dalam Ring

Di luar arena, Aditya dikenal oleh rekan-rekannya sebagai pribadi yang humoris dan ramah. Ia kerap melontarkan candaan ringan dan selalu membawa energi positif ke dalam timnya. Namun, begitu lampu sorot menyala dan bel ronde pertama berbunyi, semua tawa itu sirna.

Aditya menjelma menjadi petarung agresif yang menyerang tanpa ampun. Ia pernah berkata dalam sebuah wawancara,

“Saya bisa bercanda di luar oktagon, tapi ketika pertarungan dimulai, saya seperti singa lapar. Di dalam ring, saya tidak kenal teman.”

Mentalitas ini yang membuatnya disegani baik oleh lawan maupun sesama atlet MMA.

Dari Karo ke Panggung Nasional

Aditya memulai karier profesionalnya di pertarungan lokal sebelum akhirnya menembus ajang nasional. Dari berbagai catatan statistik, ia telah menorehkan lebih dari 10 kemenangan profesional, dengan beberapa kemenangan spektakuler melalui KO dan submission cepat.

1. Laga Bersejarah Melawan Billy Pasulatan (One Pride Fight Night 81)

Pada tahun 2024, Aditya mencetak sejarah dengan menumbangkan Billy Pasulatan melalui TKO di ronde ke-4 dalam perebutan sabuk interim kelas terbang. Kemenangan ini membuktikan bahwa ia tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga unggul dalam taktik dan ketenangan.

2. Pertahanan Gelar Melawan Rio Tirto

Dalam laga One Pride Fight Night 88, Aditya kembali menunjukkan dominasinya. Menghadapi Rio Tirto, ia menang dengan keputusan bulat (unanimous decision) setelah lima ronde sengit.
Strateginya yang matang, take-down yang efektif, serta kemampuan bertahan di bawah tekanan menjadi kunci kemenangan tersebut.

3. Rivalitas dengan Suwardi

Pertarungan antara Aditya dan Suwardi menjadi salah satu rivalitas paling menarik di One Pride MMA. Setelah sempat kalah, Aditya melakukan banyak evaluasi dan mengubah gaya bertarungnya. Ia menegaskan bahwa kekalahan adalah “bahan bakar” untuk menjadi lebih kuat.

Gaya Bertarung: Kombinasi Agresif Striking dan Grappling

Aditya dikenal memiliki kemampuan yang seimbang antara serangan tangan (striking) dan teknik kuncian (grappling). Ia mampu memadukan serangan kombinasi cepat dengan take-down eksplosif, membuat lawan sulit menebak langkah berikutnya.

Dalam salah satu pertarungan melawan Gunawan Sutrisno Putra (Fight Night 79), ia menang submission di ronde pertama dengan teknik arm-triangle choke, menunjukkan penguasaan grappling yang luar biasa.

Selain itu, daya tahannya tinggi dan kemampuan membaca pergerakan lawan membuatnya menjadi lawan yang berbahaya bahkan di ronde-ronde akhir.

Mentalitas Juara dan Filosofi Hidup

Bagi Aditya Ginting, MMA bukan sekadar olahraga. Ia menyebut pertarungan sebagai refleksi kehidupan, tempat di mana disiplin, kerja keras, dan kesabaran diuji habis-habisan.

Ia sering mengatakan bahwa setiap kali naik ke oktagon, ia membawa nama keluarga, suku, dan daerah asalnya Karo.

“Saya bertarung bukan hanya untuk diri saya. Ini tentang kebanggaan keluarga, tentang Tanah Karo, dan tentang menunjukkan bahwa anak kampung juga bisa berdiri sejajar dengan siapa pun di dunia ini.”

Sikap nasionalis dan kecintaannya terhadap budaya membuat Aditya menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Sumatera Utara yang bercita-cita menjadi atlet profesional.

Ketekunan dan Tantangan ke Depan

Meski sudah menyandang sabuk juara, perjalanan Aditya masih panjang. Ia menghadapi berbagai tantangan seperti mempertahankan gelar, melawan petarung top nasional lain, dan membuka peluang ke tingkat Asia Tenggara atau ONE Championship.

Untuk itu, ia terus berlatih keras di bawah naungan Bali MMA, salah satu gym elite yang juga melatih atlet internasional. Fokusnya kini adalah memperkuat pertahanan dan menambah variasi serangan.

Inspirasi bagi Generasi Petarung Muda

Aditya Ginting menjadi bukti bahwa disiplin, konsistensi, dan keberanian mampu mengubah jalan hidup seseorang. Dari anak kampung di Tanah Karo, kini ia menjelma menjadi juara nasional yang membawa nama daerahnya ke pentas MMA nasional.

Dengan gaya bertarung yang eksplosif dan semangat pantang menyerah, Aditya menginspirasi banyak pemuda Indonesia untuk mengejar mimpi mereka — bukan hanya dalam olahraga bela diri, tetapi juga dalam kehidupan.

Sosok yang Menyatukan Humor dan Keberanian

Aditya Ginting adalah contoh nyata bahwa karakter yang ceria dan rendah hati bisa berjalan berdampingan dengan semangat juang yang buas di medan pertarungan.
Julukannya sebagai Honey Badger bukan sekadar nama panggilan, tapi simbol tekad, daya tahan, dan keberanian menghadapi siapa pun tanpa rasa takut.

Dengan mentalitas “singa lapar” di dalam ring dan hati yang hangat di luar ring, Aditya Ginting kini berdiri sebagai ikon baru MMA Indonesia — mewakili semangat petarung sejati dari Tanah Karo yang tak pernah padam.