Meski IHSG Melemah, Investor Asing Borong Saham BBRI hingga TLKM

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat (31/10/2025) di zona merah, turun 20,19 poin atau 0,25% ke level 8.163,8. Meski mengalami pelemahan, investor asing justru melakukan aksi beli bersih (net buy) di sejumlah saham unggulan.
Berdasarkan data Stockbit, total net foreign buy di seluruh pasar mencapai Rp 1,13 triliun. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi incaran utama asing dengan nilai beli bersih mencapai Rp 661,91 miliar.
Selain BBRI, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) juga diminati investor asing dengan nilai net buy Rp 157,18 miliar, disusul PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) senilai Rp 125,41 miliar.
10 Saham dengan Net Buy Asing Terbesar Jumat (31/10/2025):
-
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) – Rp 661,91 miliar
-
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) – Rp 157,18 miliar
-
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) – Rp 125,41 miliar
-
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) – Rp 87,87 miliar
-
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) – Rp 83,05 miliar
-
PT Astra International Tbk (ASII) – Rp 80,91 miliar
-
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) – Rp 62,53 miliar
-
PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) – Rp 46,07 miliar
-
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) – Rp 41,34 miliar
-
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) – Rp 28,86 miliar
Aktivitas Pasar dan Kinerja IHSG
Total nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat mencapai Rp 18,97 triliun. Volume perdagangan mencapai 27,16 miliar saham dengan frekuensi 1,959 juta kali transaksi.
Sebanyak 287 saham menguat, 389 saham melemah, dan 279 saham stagnan.
Meskipun IHSG terkoreksi, aksi beli investor asing menunjukkan bahwa sentimen terhadap fundamental emiten Indonesia masih positif. Sektor perbankan dan telekomunikasi menjadi fokus utama karena dinilai memiliki potensi pertumbuhan stabil di tengah kondisi ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih.
Analisis: Mengapa Asing Masuk ke BBRI dan TLKM?
Menurut analis pasar, saham BBRI masih menjadi pilihan utama karena prospek pertumbuhan kredit mikro dan UMKM yang kuat, serta kinerja keuangan yang solid sepanjang 2025. Sementara TLKM dinilai menarik karena konsistensi dalam ekspansi digital dan pertumbuhan bisnis data.
Saham BBCA, ASII, dan UNVR juga menjadi favorit karena dianggap defensif dan mampu memberikan dividen stabil di tengah fluktuasi pasar.
Outlook IHSG Pekan Depan
Secara teknikal, IHSG diperkirakan masih akan bergerak konsolidatif di kisaran 8.100 – 8.250. Aksi beli asing di saham-saham berkapitalisasi besar dapat menjadi katalis positif untuk menahan tekanan jual lanjutan.
Investor disarankan untuk mencermati sektor perbankan, telekomunikasi, dan konsumsi, yang masih berpotensi menjadi penopang utama IHSG hingga akhir tahun.