Penjelasan Mengenai Sigunderang, Identitas Karo Berbasis Wilayah Bukan Marga

Pertanyaan mengenai asal-usul Sigunderang, Sigenderang, dan hubungan antar merga dalam masyarakat Karo memang sering muncul karena persebaran nama, hubungan rakut si telu, serta sejarah desa yang berbeda-beda di tiap wilayah.
Apa Itu Sigunderang?
Sigunderang adalah salah satu cabang dari merga Bangun, atau tepatnya dikenal sebagai Bangun Sigunderang. Dalam struktur masyarakat Karo, hal ini mirip dengan pembagian nama seperti Sitepu Batunanggar, di mana Batunanggar merupakan cabang dari merga Sitepu.
Dengan demikian, Sigunderang bukanlah merga baru, tetapi cabang dari merga Bangun.
Apakah Sigunderang Sama dengan Sigenderang di Juhar?
Sigenderang berbeda dengan Sigunderang. Meskipun namanya terdengar mirip, keduanya tidak memiliki hubungan genealogis—hanya kebetulan fonetik.
Di wilayah Juhar terdapat Sigenderang yang identik dalam syair lagu-lagu Karo karena persawahannya terkenal dengan nama Kebayaken. Namun Sigenderang (panteken Sugihen) adalah entitas wilayah dan sejarah yang berbeda dari Bangun Sigunderang.
Asal Usul Batu Karang (Dulu Limau Mungkur)
Sebelum dikenal dengan nama Batu Karang, kawasan tersebut bernama Limau Mungkur. Penamaannya berubah setelah ditemukan sebuah batu besar yang kemudian dipagari oleh masyarakat setempat. Proses pemagaran itu disebut i-karang-ken, sehingga akhirnya wilayah itu dikenal sebagai Batu Karang.
Siapa pendiri pertama Batu Karang belum memiliki satu versi tunggal yang disepakati, karena sejarah Karo lebih berbasis wilayah (management of lands), bukan garis merga seperti masyarakat Batak Toba (management of clans).
Apakah Senina Batu Karang itu Benjerang?
Pertanyaan mengenai apakah Senina Ku Ranan (Taneh) Batu Karang adalah Benjerang masih menjadi perdebatan, karena dalam sejarah tradisi lisan Karo terdapat beberapa versi.
Benjerang vs Simanjorang: Apakah Sama?
Tidak, Benjerang dan Simanjorang bukan hal yang sama.
Yang memiliki kemiripan dengan Simanjorang adalah Kacinambun.
Hubungan Kacinambun dan Simanjorang
-
Kacinambun adalah anak beru tuah dari Urung Si 7 Kuta Ajinembah Sibayak
-
Sedangkan Simanjorang (Sikodon-kodon) adalah anak beru tuah dari Urung Si 7 Kuta Tengging Sibayak
Meskipun sering dianggap serupa, hubungan keduanya hanyalah pada struktur anak beru, bukan garis keturunan yang sama.
Peta Persebaran dan Identitas Karo
Contoh lain pembanding adalah persebaran Ginting Jawak yang hanya memiliki dua kuta panteken:
-
Rakut Besi (Simalungun)
-
Lau Primbon (Dairi)
Namun penyebarannya luas di Karo Jahe dan Karo Kenjulu.
Identitas Karo Berbasis Wilayah, Bukan Marga
Dalam tradisi Karo, identitas berasal dari wilayah (lands), bukan dari merga (clans). Oleh sebab itu, klaim genealogis sering dikembalikan pada urutan desa dan struktur adat.
Sebagai contoh:
Merga Munte tidak berasal dari Samosir, meskipun ada satu desa yang didirikan di sana. Namun di wilayah Taneh Karo Sindekah (Aceh Besar, Gayo, Alas, Lau Baleng, Kutabangun, Munte hingga Tengging), merga Munte telah mendirikan hampir seratus desa.
Karena itu, identitas Karo lebih ditentukan oleh jejak wilayah, bukan hanya garis marga.
Simanjorang dan Identitas Karo
Tidak ada Simanjorang yang mengaku sebagai Batak, kecuali beberapa Sinaga yang menggunakan nama Simanjorang hanya sebagai variasi. Hal ini sama dengan kasus Munte gadungan yang mengaku pengulu pertibi dan pengulu pengambaten, padahal setelah ditelusuri ternyata berasal dari merga Tamba (Sinursur Datu Parngongo).
-
Sigunderang adalah cabang dari merga Bangun → Bangun Sigunderang
-
Sigenderang di Juhar berbeda dan tidak memiliki hubungan genealogis
-
Benjerang tidak sama dengan Simanjorang
-
Simanjorang lebih dekat kaitannya dengan Kacinambun
-
Identitas Karo ditentukan oleh wilayah (lands), bukan garis marga (clans)
-
Persebaran merga di Karo tidak selalu identik dengan struktur Batak Toba