Tokoh Berpengaruh Suku Karo Malem Sambat Kaban (M.S. Kaban), mantan Menteri Kehutanan RI

Malem Sambat Kaban, atau yang lebih dikenal dengan M.S. Kaban adalah salah satu tokoh politik nasional asal suku Karo yang kiprahnya menembus lingkar kekuasaan Republik Indonesia. Lahir di Binjai, Sumatera Utara, pada 5 Agustus 1958, Kaban dikenal sebagai sosok yang ulet, cerdas, dan berprinsip kuat.
Dari Tanah Karo ke Ibukota
Sebagai anak keenam dari sebelas bersaudara, M.S. Kaban tumbuh dalam keluarga sederhana. Ayahnya, A.M. Kaban, adalah seorang pedagang, sementara ibunya, S. Tarigan, seorang ibu rumah tangga. Nama “Malem Sambat” dalam bahasa Karo berarti orang yang baik dan suka menolong — sebuah makna yang kelak tercermin dalam perjalanan hidupnya.
Kaban menempuh pendidikan dasar hingga SMA di Sumatera Utara sebelum merantau ke Jakarta untuk melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya. Di masa inilah jiwa aktivisnya tumbuh. Ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan sempat bergabung dalam resimen mahasiswa. Ia kemudian memeluk agama Islam saat menempuh pendidikan di ibu kota.
Tak berhenti di sana, Kaban melanjutkan studi pascasarjana di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan meraih gelar Magister Sains bidang perencanaan pembangunan wilayah dan pedesaan. Pada 2007, ia bahkan menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Kangwon National University, Korea Selatan.
Karier dan Jejak Politik
Sebelum terjun ke politik, M.S. Kaban aktif dalam dunia penelitian dan pengembangan sumber daya manusia. Ia sempat memimpin riset ekonomi di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser dan menjadi peneliti pada proyek-proyek strategis milik Pertamina di era 1990-an.
Gelombang reformasi membuka jalan politik baginya. Pada tahun 1998, Kaban bersama Yusril Ihza Mahendra ikut mendirikan Partai Bulan Bintang (PBB), partai yang berasaskan Islam dan memperjuangkan Piagam Jakarta. Ia terpilih sebagai Sekretaris Jenderal mendampingi Yusril, lalu menjabat sebagai Ketua Umum PBB pada 2005.
Kiprahnya semakin dikenal ketika ia diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Kehutanan Republik Indonesia dalam Kabinet Indonesia Bersatu (2004–2009). Di kementerian ini, Kaban dikenal tegas dalam kebijakan kehutanan dan konservasi sumber daya alam, meski kariernya tak lepas dari sorotan politik dan kasus lama yang sempat menyeret namanya, namun tak menjadikannya tersangka.
Langkah Baru di Partai Ummat
Setelah meninggalkan PBB pada 2019, Kaban bergabung dengan Partai Ummat bentukan Amien Rais. Sejak April 2021, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, menegaskan kiprahnya sebagai tokoh senior yang tetap aktif membimbing generasi muda politik Islam di Indonesia.
Menariknya, semangat politik itu juga diwariskan kepada keluarganya. Putranya, Ahmad Rizqi Robbani Kaban, kini menjabat sebagai Ketua Bidang Pemuda Komunitas dan Olahraga di DPP Partai Ummat.
Sosok Akademisi dan Aktivis
Selain di politik, M.S. Kaban juga dikenal sebagai akademisi. Ia mengajar di Universitas Ibnu Khaldun dan Universitas Islam As-Syafi’iyah, membagikan pengalaman serta pandangan kritisnya tentang ekonomi politik dan pembangunan wilayah.
Warisan Seorang Putra Karo
Dalam sejarah panjang politik Indonesia, tidak banyak tokoh dari Tanah Karo yang mampu menembus jabatan strategis di tingkat nasional. M.S. Kaban menjadi salah satu di antara sedikit nama yang mengukir sejarah tersebut. Dari akar budaya Karo yang kuat, ia menapaki jalan politik Islam, menunjukkan bahwa identitas daerah dan agama dapat bersinergi dalam ruang kebangsaan.