Update Banjir Sumut: 34 Orang Meninggal, 52 Masih Hilang, Ribuan Mengungsi

SUMATERA UTARA — 27 November 2025. Banjir dan longsor di Sumatera Utara semakin meluas dan kini berdampak pada 12 kabupaten/kota. Berdasarkan laporan terbaru dari Polda Sumut, jumlah korban akibat bencana ini telah mencapai 175 orang dengan rincian 34 meninggal dunia, 52 masih hilang, dan ratusan mengalami luka-luka.
Selain korban jiwa, bencana ini juga memaksa lebih dari 1.168 warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Daerah Terdampak Banjir dan Longsor di Sumut
Wilayah yang terdampak meliputi:
-
Mandailing Natal
-
Nias Selatan
-
Pakpak Bharat
-
Serdang Bedagai
-
Tapanuli Tengah
-
Tapanuli Utara
-
Nias
-
Tapanuli Selatan
-
Humbang Hasundutan
-
Padangsidimpuan
-
Kota Sibolga
-
Langkat
Beberapa daerah mengalami dampak paling parah, terutama Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Humbahas.
Data Dampak Bencana
| Keterangan | Jumlah |
|---|---|
| Total Korban | 175 orang |
| Meninggal Dunia | 34 orang |
| Luka Ringan | 77 orang |
| Luka Berat | 11 orang |
| Hilang | 52 orang |
| Pengungsi | 1.168 orang |
Selain itu, total 148 kejadian bencana tercatat di wilayah Sumatera Utara, terdiri dari:
-
86 tanah longsor
-
53 banjir
-
7 pohon tumbang
-
2 angin puting beliung
Respons Pemerintah dan Aparat
Untuk penanganan darurat, Polda Sumut telah mengerahkan 1.030 personel yang terdiri dari jajaran Polres, Satbrimob, Ditsamapta, Bidtik, dan Biddokes. Mereka melakukan:
-
Evakuasi korban
-
Pencarian warga hilang
-
Pengaturan lalu lintas di titik longsor
-
Penyaluran logistik
-
Operasi penyelamatan bersama BPBD dan TNI
Posko darurat juga telah dibangun di wilayah terdampak seperti Taput, Tapteng, dan Sibolga untuk mempercepat distribusi bantuan.
Kondisi Cuaca dan Himbauan Masyarakat
Hingga hari ini, intensitas hujan di sebagian wilayah Sumatera Utara masih tinggi. Polda Sumut bersama BPBD mengimbau masyarakat—terutama di daerah lereng, bantaran sungai, dan zona rawan longsor agar tetap siaga dan waspada terhadap potensi bencana susulan.
Bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara masih menjadi kondisi darurat yang membutuhkan penanganan cepat. Dengan jumlah korban meninggal yang terus bertambah dan puluhan warga belum ditemukan, pemerintah bersama aparat terus bekerja untuk evakuasi, pencarian korban, serta pemulihan sarana publik.