4 Perusahaan Disegel karena Diduga Picu Banjir di Sumatera, Salah Satunya BUMN

JAKARTA, 9 Desember 2025 — Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyegel empat perusahaan yang diduga ikut memicu bencana banjir di kawasan Sumatera. Keempat perusahaan tersebut diketahui beroperasi di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, daerah yang belakangan menjadi sorotan karena bencana hidrologi yang terjadi.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup RI Diaz Hendropriyono menjelaskan bahwa KLHK telah memanggil delapan perusahaan untuk dimintai keterangan. Dari jumlah itu, empat perusahaan telah menjalani pemeriksaan dan langsung dikenakan penyegelan, sementara empat lainnya masih menunggu proses berikutnya.

“Ada empat perusahaan yang sudah dipasang segel Papan Pengawasan dan PPLH Line,” ujar Diaz kepada wartawan, Selasa (9/12/2025).

Profil Empat Perusahaan yang Disegel KLHK

1. PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

PT Perkebunan Nusantara III atau PTPN III merupakan perusahaan BUMN yang membawahi holding perkebunan nasional. Perusahaan ini mengelola komoditas kelapa sawit, karet, teh, tebu, kopi, kakao, tembakau, kayu, dan hortikultura.

Berdasarkan data resmi perusahaan:

  • Total area lahan: 1.181.751,03 hektare (Ha)

  • Luas area tertanam: 817.536 Ha

  • Komoditas utama: kelapa sawit seluas 733.378 Ha

  • Kebun terdiri dari: 560.078 Ha kebun inti + 202.210 Ha plasma

PTPN III dibentuk sebagai holding berdasarkan PP No. 72 Tahun 2014, yang mereformasi struktur BUMN perkebunan di Indonesia. Saat ini, perseroan dipimpin oleh Direktur Utama Denaldy Mulino Mauna bersama jajaran direksi lainnya.

2. PLTA Batang Toru

Proyek PLTA Batang Toru adalah pembangkit listrik tenaga air berkapasitas 510 MW yang dibangun di Sungai Batang Toru, Tapanuli Selatan. Proyek ini merupakan IPP (Independent Power Producer) yang dioperasikan oleh PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE).

Beberapa poin penting mengenai PLTA Batang Toru:

  • Merupakan PLTA run-of-river terbesar di Sumatera

  • Ditargetkan selesai 2025 dan beroperasi penuh 2026

  • Menyumbang hingga 15% beban puncak listrik Sumatera Utara

  • Menggantikan pasokan listrik berbasis diesel dan gas

Struktur kepemilikan NSHE:

  • PT Dharma Hydro Nusantara (DHN) – 52,82%

  • PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PJBI) – 25%

  • Fareast Green Energy Pte Ltd (Singapura) – 22,18%

Proyek ini juga melibatkan Bank of China sebagai investor internasional.

3. PT Agincourt Resources

PT Agincourt Resources (PTAR) adalah pengelola Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan. Kegiatan utama perusahaan mencakup eksplorasi, penambangan, hingga pengolahan mineral menjadi emas dan perak batangan.

Data penting perusahaan:

  • Area operasi: 646,08 hektare

  • Produksi tahunan:

    • >200.000 ons emas

    • 1–2 juta ons perak

  • Konsesi awal: 6.560 km² (1997)

  • Konsesi terbaru: 130.252 hektare (1.303 km²)

  • Cadangan bijih per Juni 2025:

    • 3,56 juta ons emas

    • 31 juta ons perak

PTAR dimiliki oleh PT Danusa Tambang Nusantara (95%), anak usaha dari PT Pamapersada Nusantara dan PT United Tractors Tbk — bagian dari grup Astra.

4. PT Sago Nauli

PT Sago Nauli merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi sejak 1997 di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Perusahaan ini menerapkan model kemitraan PIR-Trans dengan para petani lokal.

Informasi perusahaan:

  • Jumlah karyawan: ± 830 orang

  • Kebun inti: 2.392 Ha

  • Kebun plasma: 6.114 Ha (melalui kerja sama dengan 7 KUD)

  • Pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 60 ton TBS/jam, berlokasi di Sinunukan II

Dalam informasi yang dirilis melalui akun Instagram resmi perusahaan (Desember 2024), PT Sago Nauli disebut dimiliki oleh Igansius Sago, dengan H. Nur Kholis menjabat sebagai Direktur Utama.

KLHK: Investor dan Perusahaan Harus Taat Regulasi

Diaz Hendropriyono menegaskan bahwa penyegelan ini merupakan bagian dari penegakan hukum lingkungan. Pemerintah meminta seluruh perusahaan yang beroperasi di kawasan sensitif, termasuk DAS Batang Toru, untuk mematuhi peraturan dan menjaga keseimbangan ekologis.