AKBP Dra. Rina Sari Ginting, Kapolres Perempuan Pertama di Jajaran Polda Sumatera Utara

Sejarah Kepolisian Daerah Sumatera Utara mencatat satu tonggak penting pada Februari 2010. Untuk pertama kalinya, seorang perempuan dipercaya mengemban jabatan Kapolres di jajaran Polda Sumut. Nama itu adalah AKBP Dra. Rina Sari Ginting.
Penunjukan tersebut bukan sekadar rotasi jabatan, melainkan sebuah penanda perubahan dalam tubuh institusi kepolisian bahwa kepemimpinan tidak lagi ditentukan oleh gender, melainkan oleh rekam jejak, kapasitas, dan pengabdian.
Penetapan Sejarah di Polda Sumut
Berdasarkan laporan yang dimuat pada 23 Februari 2010, AKBP Dra. Rina Sari Ginting secara resmi ditetapkan sebagai Kapolresta Binjai, bersama dua Kapolres lainnya Kapolres Labuhanbatu dan Kapolres Mandailing Natal (Madina).
Saat itu, Rina Sari Ginting sebelumnya bertugas di Inspektorat Polda Sumatera Utara. Penunjukannya menjadikannya wanita pertama yang menjabat Kapolres di lingkungan Poldasu.
Namun, karena masih menjalani kursus Kapolres di Bandung, untuk sementara jabatan operasional Kapolresta Binjai dan Kapolresta Madina masih dipegang oleh Kapolda Sumut saat itu, Irjen Pol Drs. Badrodin Haiti, yang kemudian menunjuk pejabat pelaksana:
Kombes Baharudin Djafar sebagai Pelaksana Kapolres Madina
Kombes Drs. Verdianto Biticaca sebagai Pelaksana Kapolresta Binjai
Serah terima jabatan berlangsung di Aula Bhayangkara Polda Sumut, dalam suasana yang menekankan kesiapan institusi menghadapi agenda besar saat itu, termasuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Dari Kapolsek Perempuan Pertama hingga Kapolres
Jejak kepeloporan Rina Sari Ginting tidak dimulai pada 2010. Jauh sebelumnya, ketika masih berpangkat AKP, ia telah mencatat sejarah sebagai:
wanita pertama yang menjabat Kapolsekta di jajaran Polda Sumut.
Ia pernah menjabat Kapolsekta Medan Kota, yang kini dikenal sebagai Polsek Medan Area. Penugasan ini menjadi bukti awal bahwa ia dipercaya memimpin wilayah dengan kompleksitas sosial dan keamanan yang tinggi sebuah pengalaman penting sebelum memasuki jabatan Kapolres.
Dengan demikian, pengangkatannya sebagai Kapolres Binjai bukanlah anomali, melainkan kelanjutan logis dari rekam jejak panjang kepemimpinan di lapangan.
Latar Sosial dan Pendidikan Kepolisian
Rina Sari Ginting lahir pada 29 November 1963 di Juhar, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Ia berasal dari merga/beru Ginting, salah satu merga utama dalam masyarakat Karo. Identitas ini menjadi latar sosial kehidupannya, namun tidak pernah dijadikan panggung representasi kultural dalam kariernya.
Ia memulai pendidikan kepolisian di Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) pada 1983, kemudian melanjutkan ke:
Sekolah Calon Perwira (Secapa) Polri, 1993
Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri
Pendidikan ini mengantarkannya pada karier struktural yang panjang dan berjenjang.
Karier Panjang dan Jabatan Strategis
Sepanjang hampir 38 tahun pengabdian, Rina Sari Ginting menempati berbagai posisi penting di lingkungan Polri, khususnya di Polda Sumatera Utara dan Polda Metro Jaya. Setelah menjabat Kapolres, ia dipercaya mengisi jabatan strategis, antara lain:
Kabag RBP Rorena Polda Sumut
Kabid Humas Polda Sumut
Kabid TIK Polda Sumut
Auditor Kepolisian Madya Tk. III Itwasda Polda Sumut
Khusus pada jabatan Kabid Humas, ia memegang peran sentral dalam pengelolaan komunikasi publik kepolisian di Sumatera Utara sebuah posisi yang menuntut ketegasan, kehati-hatian, dan kepekaan sosial.
Menjelang akhir masa dinasnya, ia menyandang pangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol.) dan memasuki masa purnatugas pada 2021.
Perempuan, Karo, dan Kepemimpinan Negara
Kisah AKBP Dra. Rina Sari Ginting memperlihatkan model kehadiran perempuan dan perempuan Karo dalam institusi negara melalui jalur struktural, bukan simbolik. Ia tidak hadir dengan narasi representasi identitas, tetapi melalui kerja, disiplin, dan konsistensi dalam sistem.
Sebagaimana disampaikan Kabid Humas Polda Sumut saat itu, perempuan dari “Bumi Turang” tersebut telah dua kali menorehkan sejarah sebagai Kapolsek perempuan pertama, dan kemudian sebagai Kapolres perempuan pertama di jajaran Polda Sumut.
AKBP Dra. Rina Sari Ginting bukan sekadar nama dalam daftar pejabat kepolisian. Ia adalah bagian dari sejarah perubahan institusional di Sumatera Utara sebuah contoh bahwa batas-batas lama dapat ditembus melalui pengabdian yang panjang dan terukur.
Dari Juhar di Tanah Karo, hingga ruang-ruang strategis Polda Sumut, jejaknya menegaskan bahwa kepemimpinan negara tidak dibangun oleh simbol, melainkan oleh kerja yang konsisten dan kepercayaan institusi.