Idgitaf, Putri Karo yang Bersinar di Musik Indonesia: Perjalanan Brigitta Sriulina Br Sembiring Meliala

dok. Brigitta Sriulina Beru Meliala

Nama Idgitaf kini dikenal luas sebagai salah satu penyanyi-penulis lagu paling autentik di generasi muda Indonesia. Di balik nama panggung tersebut, terdapat sosok Brigitta Sriulina Beru Meliala, perempuan berdarah Karo yang lahir pada 15 Mei 2001. Melalui lagu-lagunya yang jujur dan dekat dengan realitas anak muda, Idgitaf berhasil membangun identitas kuat di industri musik Tanah Air.

Latar Belakang Keluarga dan Kehidupan Awal

Brigitta Sriulina Beru Meliala merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, lahir dari pasangan Adrianus Eliasta Sembiring Meliala dan Maria Regina Rosari Ginting. Ayahnya dikenal sebagai akademisi dan praktisi di bidang kriminologi serta kepolisian, yang juga pernah bertugas sebagai anggota Ombudsman Republik Indonesia.

Ia tumbuh dalam keluarga yang menjunjung nilai pendidikan dan disiplin. Idgitaf memiliki dua kakak—Pascal dan Cecilia—serta seorang adik laki-laki, Fabianus, yang telah wafat.

Minat Idgitaf terhadap musik sebenarnya sudah muncul sejak kecil. Namun, bakat tersebut baru benar-benar berkembang saat ia menginjak usia remaja. Ketika duduk di bangku SMP, ia sempat mengikuti les vokal, meski belum menemukan ketertarikan penuh. Baru saat SMA, wawasannya tentang musik semakin terbuka setelah bertemu dengan teman-teman yang memiliki minat serupa.

Perjalanan Awal Bermusik dan Menulis Lagu

Di masa SMA, Idgitaf mulai terlibat dalam band sekolah dan aktif di kegiatan seni. Ia juga mulai mengasah kemampuan menulis lagu, yang kelak menjadi ciri khasnya. Setiap proyek musik di pelajaran seni secara tidak langsung melatihnya menuangkan emosi, keresahan, dan pengalaman pribadi ke dalam lirik.

Menariknya, Idgitaf sejak awal memilih tidak mengikuti ajang pencarian bakat. Ia merasa tidak nyaman dinilai dalam format kompetisi dan lebih ingin berkembang secara organik melalui karya.

Di luar aktivitas band, Idgitaf juga kerap mengisi pujian di gereja serta tampil dalam perayaan hari besar keagamaan, yang turut membentuk karakter vokalnya.

Riwayat Pendidikan dan Aktivitas Kampus

Idgitaf menempuh pendidikan formal di sejumlah institusi ternama:

  • SD Theresia Menteng

  • SMP Negeri 103 Jakarta

  • SMA Negeri 39 Jakarta, jurusan IPA

  • Universitas Indonesia, S-1 Bahasa dan Kebudayaan Korea

Selama berkuliah di UI, ia aktif di berbagai organisasi mahasiswa, termasuk BEM Fakultas Ilmu Budaya dan Himpunan Mahasiswa Koreanologi. Ia juga terlibat dalam banyak kepanitiaan acara kampus serta kegiatan sosial, seperti menjadi pengajar tari tradisional Indonesia untuk pelajar Korea dan relawan pendidikan.

Awal Karier, TikTok sebagai Titik Balik (2020)

Karier profesional Idgitaf mulai menemukan momentumnya pada 2020, saat pandemi COVID-19 melanda. Berawal dari kejenuhan, ia mulai aktif membuat konten di TikTok sejak Agustus 2020.

Namanya melejit setelah memarodikan fenomena viral “Odading Mang Oleh”, disusul video duet musik yang mencuri perhatian publik. Sejak saat itu, Idgitaf dikenal sebagai kreator dengan pendekatan musik yang ringan, jujur, dan dekat dengan keseharian anak muda.

Pada 6 Desember 2020, ia merilis single debut “Hal Indah Butuh Waktu untuk Datang”, lagu ciptaannya sendiri yang diproduseri Ezra Mandira. Lagu ini berhasil masuk jajaran Viral 50 Spotify Indonesia, menjadi titik awal keseriusannya di industri musik.

Pengakuan Luas dan Lagu Viral (2021)

Tahun 2021 menjadi fase penting bagi Idgitaf. Ia merilis lagu “Terpikat Senyummu”, yang kemudian mencetak sejarah sebagai lagu orisinal pertama TikTok Indonesia. Lagu ini juga dipilih sebagai soundtrack film pendek vertikal di platform tersebut.

Kesuksesan berlanjut lewat lagu “Takut”, yang dirilis pada Oktober 2021. Lagu bernuansa intim ini membahas kecemasan memasuki usia dewasa muda dan langsung mendapat respons luas:

  • Masuk Top 3 Spotify Indonesia

  • Puluhan juta streaming

  • Video musik ditonton jutaan kali

Sejak saat itu, Idgitaf diakui sebagai salah satu penulis lagu paling relevan di generasinya.

Album Mini “Semoga Sembuh” dan Pendewasaan Karya (2022)

Pada Januari 2022, Idgitaf merilis EP perdana berjudul Semoga Sembuh. Album mini ini berisi lima lagu yang merekam perjalanan emosionalnya menghadapi quarter life crisis.

Seluruh lagu ditulis sendiri, dengan pendekatan lirik yang personal dan jujur. EP ini mendapat pengakuan industri dengan dua nominasi Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards) 2022.

Sebagai perayaan, Idgitaf menggelar konser intim bertajuk “Semoga Sembuh Intimate Session”, menampilkan konsep panggung naratif yang memperdalam pengalaman penonton.

Makna Nama Panggung Idgitaf

Nama Idgitaf berasal dari istilah populer “IDGAF”, yang mencerminkan sikap bebas dan jujur. Ia memilih tidak menggunakan nama asli karena ingin memisahkan identitas personal dan artistik, sekaligus menghadirkan nama yang lebih ringkas dan mudah diingat.

Pengaruh Musik dan Identitas Budaya

Dalam berkarya, Idgitaf mengaku banyak terinspirasi oleh Ebiet G. Ade, terutama dari kekuatan lirik dan cara bertutur yang sederhana namun bermakna. Tanpa disadari, pengaruh tersebut membentuk gaya menulisnya yang reflektif dan emosional.

Sebagai putri Karo, Idgitaf menjadi representasi generasi muda yang mampu membawa identitas budaya ke panggung nasional, bukan melalui simbol eksplisit, tetapi lewat nilai kejujuran, ketekunan, dan keberanian berkarya.