Nominasi Pintar Shopee: Traffic Naik, Tapi Benarkah Menguntungkan Seller?

Karogaul.com – Di tengah persaingan ketat e-commerce, Shopee menawarkan Nominasi Pintar sebagai solusi cepat untuk meningkatkan kunjungan toko dan penjualan. Fitur ini digadang-gadang memudahkan seller masuk ke berbagai kampanye tanpa proses pendaftaran manual.

Namun, di balik janji peningkatan traffic dan visibilitas, muncul pertanyaan penting di kalangan penjual: siapa yang sebenarnya paling diuntungkan? Seller atau platform?

Ilusi Kunjungan Tinggi

Tak dapat dipungkiri, produk yang terpilih melalui Nominasi Pintar memang mengalami lonjakan kunjungan. Halaman kampanye Shopee menjadi etalase raksasa dengan jutaan pengunjung setiap hari.

Masalahnya, traffic tinggi tidak selalu berbanding lurus dengan keuntungan bersih. Banyak seller mengaku penjualan naik, tetapi laba justru stagnan atau menurun akibat potongan harga dan biaya tambahan.

Diskon Wajib, Margin Tergerus

Salah satu kritik utama terhadap Nominasi Pintar adalah standar diskon agresif. Produk yang dinominasikan seringkali harus mengikuti skema promo dengan potongan harga signifikan.

Bagi seller bermodal besar, ini masih bisa ditoleransi. Namun bagi UMKM dan penjual kecil, kondisi ini kerap memaksa mereka:

  • Menjual hampir setara harga modal

  • Mengorbankan profit demi “ramai pembeli”

  • Bergantung pada volume, bukan keuntungan

Dalam jangka panjang, praktik ini memunculkan fenomena perang harga terselubung antar seller.

Kontrol Seller yang Semakin Terbatas

Meski disebut “opsional”, Nominasi Pintar pada praktiknya menyerahkan keputusan promosi kepada sistem. Seller kerap tidak mengetahui kapan produknya masuk promo, berapa besar diskon yang efektif, dan dampak riil terhadap margin.

Kondisi ini memunculkan kritik bahwa seller hanya menjadi penyedia stok, sementara kendali strategi penjualan berada di tangan algoritma.

Risiko Operasional yang Jarang Dibahas

Lonjakan pesanan akibat kampanye sering kali datang tanpa peringatan. Seller yang tidak siap stok dan tenaga menghadapi konsekuensi serius:

  • Pesanan terlambat dikirim

  • Chat pembeli menumpuk

  • Penilaian toko turun

  • Performa akun terancam

Ironisnya, penurunan performa ini justru bisa mengurangi peluang seller masuk kampanye berikutnya.

Ketergantungan yang Berbahaya

Nominasi Pintar juga memunculkan pola baru: penjualan ramai saat promo, sepi setelahnya. Tanpa kampanye, banyak toko kehilangan traffic secara drastis.

Ini menunjukkan bahwa sebagian seller tidak benar-benar membangun brand atau pelanggan loyal, melainkan hanya “menumpang arus” promosi platform.

Siapa yang Paling Diuntungkan?

Secara struktural, Nominasi Pintar memperkuat posisi Shopee sebagai pengendali utama ekosistem:

  • Platform mendapatkan traffic tinggi dan transaksi besar

  • Konsumen menikmati harga murah

  • Seller menanggung tekanan margin dan operasional

Dalam perspektif kritis, fitur ini lebih menyerupai mesin volume transaksi ketimbang alat peningkatan kesejahteraan seller.

Alat Bantu, Bukan Jalan Pintas

Nominasi Pintar Shopee bukan fitur buruk, tetapi bukan pula solusi ajaib. Tanpa strategi harga, manajemen stok, dan perhitungan biaya yang matang, seller justru berisiko terjebak dalam lingkaran promo tanpa profit.

Bagi UMKM, pertanyaan pentingnya bukan “berapa banyak yang terjual?”, melainkan “berapa yang benar-benar tersisa sebagai keuntungan?”