Tujuan Pemuda Indonesia Menggunakan Internet 2025: Hiburan Dominan, Aktivitas Produktif Masih Rendah

Perkembangan teknologi digital terus membentuk pola hidup pemuda Indonesia. Internet kini tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi telah menjadi ruang utama untuk hiburan, pencarian informasi, hingga interaksi sosial. Akses jaringan yang semakin luas membuat internet semakin melekat dalam kehidupan generasi muda di berbagai wilayah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2025, penggunaan internet oleh pemuda Indonesia masih didominasi oleh aktivitas hiburan. Persentasenya bahkan menembus lebih dari 90 persen, menjadikannya tujuan utama dalam aktivitas digital pemuda saat ini.
Tujuan Pemuda Indonesia Menggunakan Internet (2025)
| No | Tujuan Penggunaan Internet | Persentase (%) |
|---|---|---|
| 1 | Hiburan | 91,16 |
| 2 | Mendapat Informasi | 90,41 |
| 3 | Media Sosial / Jejaring Sosial | 88,85 |
| 4 | Pembelian Barang/Jasa | 41,90 |
| 5 | Mengirim / Menerima E-mail | 22,65 |
| 6 | Fasilitas Finansial Digital | 19,72 |
| 7 | Pembuatan Konten Digital | 18,48 |
| 8 | Pembelajaran Online | 16,25 |
| 9 | Lainnya | 5,78 |
| 10 | Penjualan Barang/Jasa | 5,14 |
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), 2025
Grafik batang horizontal yang disertakan memperlihatkan kesenjangan mencolok antara penggunaan internet untuk hiburan dan informasi dibandingkan aktivitas produktif seperti pembelajaran online, pembuatan konten, dan penjualan barang atau jasa.
👉 Tiga aktivitas teratas (hiburan, informasi, media sosial) berada jauh di atas 80 persen.
👉 Aktivitas ekonomi digital masih berada di bawah 50 persen.
👉 Penjualan daring menjadi yang terendah, hanya sedikit di atas 5 persen.
Tantangan Pemanfaatan Internet Pemuda
Dominasi penggunaan internet untuk hiburan menunjukkan bahwa ruang digital saat ini masih diperlakukan sebagai sarana konsumsi, bukan produksi. Meski hampir seluruh pemuda telah terhubung dengan internet, pemanfaatannya untuk aktivitas bernilai tambah ekonomi dan peningkatan kapasitas diri masih terbatas.
Rendahnya angka pembelajaran online (16,25%) dan pembuatan konten digital (18,48%) menandakan bahwa literasi digital produktif belum berkembang optimal. Padahal, kedua sektor ini memiliki peran penting dalam menyiapkan pemuda menghadapi persaingan ekonomi digital dan dunia kerja masa depan.
Sementara itu, minimnya pemanfaatan internet untuk penjualan barang dan jasa (5,14%) menunjukkan bahwa potensi wirausaha digital di kalangan pemuda masih sangat besar namun belum tergarap maksimal.
Data BPS 2025 menegaskan bahwa internet telah menjadi bagian utama dari kehidupan pemuda Indonesia. Namun, orientasi penggunaan masih didominasi hiburan dan konsumsi informasi. Tantangan ke depan adalah mendorong transformasi pola penggunaan internet ke arah yang lebih produktif melalui peningkatan literasi digital, keterampilan teknologi, dan dukungan ekosistem ekonomi digital.
Dengan strategi yang tepat, internet tidak hanya menjadi ruang hiburan, tetapi juga alat strategis bagi pemuda Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan sosial dan ekonomi nasional.