Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah, 3 Humor Gus Dur yang lebih lucu dari Mukidi


 1. Dialog Gus Dur dengan Tuhan
Ceritanya para presiden dan pemimpin negara berdialog dengan Tuhan. Presiden AS Ronald Reagen: Tuhan, kapan negara kami makmur?, Tuhan jawab, "20 Tahun lagi". Presiden AS menangis.

Presiden Prancis Sarkozy: Tuhan, kapan negara Prancis makmur? Tuhan menjawab: "25 Tahun lagi." Mendengar jawaban Tuhan, Presiden Prancis menangis.

PM Inggris Tony Blair: "Tuhan, kapan negara Inggris bisa makmur?" Tuhan menjawab: "20 Tahun lagi." PM Tony Blair ikut juga menangis.

Presiden Gus Dur: "Tuhan, kapan negara Indonesia bisa makmur?" Tuhan tidak jawab, gantian Tuhan yang menangis.

2. Sudah di Tanah Abang
Gus Dur coba cari suasana di pesawat RI-01. Kali ini dia mengundang Presiden AS dan Prancis terbang bersama buat keliling dunia. Seperti biasa, setiap presiden selalu ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negerinya.
Tidak lama terbang, Presiden Amerika, Clinton mengeluarkan tangannya dan sesaat kemudian dia berkata: "Wah kita sedang berada di atas New York!"

Presiden Indonesia (Gus Dur): "Lho kok bisa tau sih?"

"Itu, patung Liberty kepegang!", jawab Clinton dengan bangganya.

Tidak mau kalah, Presiden Prancis Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar. "Tahu nggak? Kita sedang berada di atas kota Paris!", katanya dengan sombongnya.

Presiden Indonesia: "Wah, kok bisa tau juga?"

"Itu... menara Eiffel kepegang!", sahut presiden Prancis tersebut.

Giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar pesawat. "Wah... kita sedang berada di atas Tanah Abang!" teriak Gus Dur.

"Lho kok bisa tau sih?" tanya Clinton dan Chirac heran.

"Ini, jam tangan saya ilang," jawab Gus Dur kalem.

3. Lebih mulia di mata malaikat
Ceritanya, di pintu akhirat seorang malaikat bertanya kepada seorang sopir Metromini.

"Apa kerjamu selama di dunia?" tanya malaikat itu.

"Saya sopir Metromini, Pak." Lalu malaikat itu memberikan kamar yang mewah untuk sopir Metromini tersebut dan peralatan yang terbuat dari emas.

Lalu datang Gus Dur dengan dituntun ajudannya yang setia. "Apa kerja kamu di dunia?" tanya malaikat kepada Gus Dur.

"Saya mantan presiden dan juga juru dakwah Pak" lalu malaikat itu memberikan kamar yang kecil dan peralatan dari kayu. Melihat itu Gus Dur protes.

"Pak, kenapa kok saya yang mantan presiden sekaligus juru dakwah mendapatkan yang lebih rendah dari seorang sopir Metromini..?"

Dengan tenang malaikat itu menjawab: "Begini Pak, pada saat bapak ceramah, bapak membuat orang-orang semua ngantuk dan tertidur, sehingga melupakan Tuhan. Sedangkan pada saat sopir Metromini mengemudi dengan ngebut, ia membuat orang-orang berdoa."