Presiden RI : Bhinneka Tunggal Ika Patut Disebarkan di Seluruh Dunia
Ilustrasi Pasangan Pengantin Karo " Ahok & Veronica" (Photo Editor : Willem A Sinuraya) |
Riong
Medan
- Presiden Joko Widodo
atau Jokowi membuka
Silatnas ke-3 Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Stadion Manahan, Solo. Pada
kesempatan itu, Jokowi mengajak para santri untuk berdakwah dan menyebarkan
semangat persaudaraan.
Jokowi mengatakan, Majelis Tafsir Alquran di seluruh Indonesia
wajib menyebarkan semangat persaudaraan, kerukunan, dan menjaga keutuhan NKRI.
Lebih dari itu, semangat Bhinneka Tunggal Ika tidak sebatas perekat
keberagaman. Bhinneka Tunggal Ika juga
bisa disebarkan ke negara lain di dunia.
"Terbukti patut kita banggakan untuk kita sebarkan ke
negara-negara yang lain," kata Jokowi di Stadion Manahan, Solo, Jawa
Tengah, Minggu (17/9/2017).
Presiden melanjutkan, Indonesia merupakan negara besar
dengan penduduk muslim terbesar
di dunia. Kelebihan ini sering dilupakan oleh masyarakat Indonesia sendiri.
"Ini yang sering kita lupa bahwa negara kita, Indonesia,
adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia," ujar Jokowi.
Di setiap konferensi internasional dan bertemu dengan kepala
negara lain, Jokowi mengaku selalu menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara
dengan penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki 17 ribu pulau, 714 suku,
1.100 lebih bahasa daerah, dan 34 provinsi, sehingga tidak ada negara lain
sebesar Indonesia.
"Oleh sebab itu, saya ingin mengingatkan kepada kita
semuanya, marilah kita jaga persaudaraan, ukhuwah islamiah, wathaniyah,
dan basyariah kita," ucap Jokowi.
Tidak heran bila banyak pemimpin negara-negara yang berpenduduk
muslim ingin belajar bagaimana negara sebesar Indonesia dapat merawat
kerukunan, mengelola keragaman, menjaga kemajemukan, dan kebinekaan.
Turut hadir mendampingi Presiden, Ketua MPR Zulkifli Hasan,
Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan
Ketua Umum MTA Ahmad Sukina.
Ketegasan
soal Rohingya
Terkait nasib warga Rohingya, Jokowi kembali menegaskan sikap
Indonesia dan menyerukan agar kekerasan di Negara Bagian Rakhine harus segera
dihentikan.
"Sikap kita tegas bahwa kekerasan dan krisis kemanusiaan di
Rakhine State harus segera dihentikan," ujar Jokowi.
Presiden mengaku telah mengutus Menteri Luar Negeri Retno
Marsudi untuk bertemu langsung dengan pemimpin de facto Myanmar
Aung San Suu Kyi, Panglima Angkatan Bersenjata, dan juga sejumlah menteri
lainnya.
"Untuk mendesak agar kekerasan yang ada bisa
dihentikan," imbuh Jokowi.
Di sisi lain, Indonesia terus mengirimkan bantuan pada warga
Rohingya dan pengungsi lain di Negara Bagian Rakhine. Empat pesawat Hercules
dioperasikan secara bertahap untuk mengirim bantuan, seperti makanan,
obatan-obatan, selimut, dan kebutuhan lainnya ke perbatasan Bangladesh dan
Myanmar.
"Inilah hal-hal yang akan terus kita lakukan (mengirimkan
bantuan). Di mana pun di negara mana pun apabila saudara-saudara kita terkena
krisis kemanusiaan maupun konflik," tambah Jokowi.
Ia menegaskan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di
dunia, Indonesia tidak pernah berdiam diri terhadap persoalan-persoalan yang
dihadapi umat muslim di dunia.
"Karena kita memegang teguh amanah konstitusi bahwa kita
wajib ikut serta memelihara ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial," ucap Jokowi. (Liputan)