Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teori Pucuk Teh & Permainan "Takal-Ikur" -- Menjadi Korban Dongeng Anak-anak & Korban Iklan

kaor gaul
Bukit Penatapan, Berastagi, Sumatera Utara, tempat wisata yang wajib disinggahi.
(tangkapan layar Instagram _aediiansyah)

Saya mendengar suatu kisah dari ibu saya kandung:
👉Dahulu ada Pak TARIGAN yang punya anak laki-laki banyak, tapi belum satu pun diberi nama,
diperintah Ayah nya: TUA, baba agi-agiNdu, suan keina sitik batang BERO, niSuani kam krina I taneh mehumur, ola si GERSANG, suan des TAMBAKta, gelah la mesera niramCa, buat LauNa lau paya-paya si meGERNENG, man ciger kari keina ke PEKEN, teruh batang kayu si TAMBUN, duru GANA-GANA, ola tendeng keina TENDANG je, mambur kari minakNa --> (itulah nanti nama-nama mereka).

Aekalipun kisah ini terkesan lucu, ada KESIMPULAN yang dapat diambil ;
👉1) Mereka bukan Keluarga "Cabang"
👉2) Tidak pernah menjadikan keluarga lain cabang dari mereka
👉3) Ikatan mereka adalah ikatan keluarga
👉4) Mereka melakukan kegiatan pemenuhan kebutuhan scr bersama-sama...

Kam Karo-Karo Ndu kai pantangenNa? Kak Koang. lalu datang adiknya NGGURISA NGE, bang merekalah GURUSINGA.

Arah ja Kuta Ndu Karo-Karo si enda? terus Kam erdalen ku PURBA.
 
Kam Karo-Karo 5 terpuk e janari? Nu JERAYA, merekalah SINURAYA.

Arah MergaNdu saja pe nuduhkenCa Kam KALAK KARO.

BolangNdu udah ribuan tahun udah jadi Orang Karo, datang ka Kam yang bau kencur dan seumur jagung, ngaku pulak Kam sebagai Cucu Bolang orang lain.

Menangis lah IBU PERTIWI, 

👧 Anak Kurang Ajar: ibu Per.. saya sudah sadar sebenarnya saya anak dapat-dapat.
👯 Ibu Per: engkai gelariNdu aku, nakku?
👧 Anak Kurang Ajar: kata Namboru sebelah, dialah INONG ku yang sebenarnya nya, kami keturunan Dewa dari langit.

Aetelah pindah keluarga, si anak Kurang Ajar akhirnya sadar, setelah PINDAH lah dia jadi anak dapat-dapat.

Oleh : AndichristTheodicea KaynEchsed Ginting
Editor : Willem A Sinuraya