Produk Pilihan
Kesing KaroSejarah dan Makna Tarian Adat Terang Bulan Pada Suku Karo
Karogaul.com - Tarian tradisional dari berbagai daerah sudah ada sejak zaman nenek
moyang. Tarian - tarian tradisional ini selain menambah kekayaan seni suatu
daerah juga mengandung pesan dan juga cerita di dalamnya.
Misalnya saja Tari Adat Terang Bulan, Sumatera Utara yang
sangat unik dan penuh penghayatan. Tarian ini memiliki makna dan sejarah yang
sangat berkesan bagi masyarakat Karo.
Makna Tari Adat Terang
Bulan
Tari Adat Terang Bulan atau biasa disebut dengan Landek Karo
merupakan tarian yang sangat berkesan di Dataran Tinggi Karo, Sumatera Utara.
Tarian ini ditampilkan secara berpasangan karena memang tari Landek ini
menceritakan tentang percintaan antara pemuda dan pemudi di bawah sinar bulan
purnama yang terang dan lembut.
Menurut masyarakat Karo, tari Adat Terang Bulan merupakan tari tradisi yang sudah ada sejak masyarakat Karo terbentuk. Tari Adat Terang Bulan sering ditampilkan pada berbagai peristiwa adat salah satunya adalah pesta perkawinan.
Tak hanya makna tariannya secara keseluruhan, ternyata
gerakan – gerakan dalam tari Adat Terang Bulan juga memiliki makna yang dalam, seperti :
Gerakan tangan kanan ke atas dan tangan kiri ke bawah
dimaknai sisampat sampaten yang artinya menolong dan saling membantu.
Tangan kiri naik, tangan kanan ke bawah dimaknai tengah rukur
yang berarti menimbang – nimbang sebelum berbuat sesuatu.
Tangan memutar dan mengepal dimaknai perarihen enteguh yang
artinya pentingnya persatuan, kesatuan dan musyawarah dalam mencari mufakat.
Tangan kiri ke kanan dan ke depan dimaknai ise pa la banci
ndeher adi langa sioraten yang artinya jika belum kenal dan belum tahu hubungan
kekerabatan, siapapun tak boleh mendekat.
Tangan ke atas dimaknai ise pe la banci ndeher artinya tak
ada yang boleh berbuat sembarangan.
Tangan kanan dan kiri di bahu dimaknai beban simberat ras
simenahang ras ibaba yang artinya berani berbuat, berani juga bertanggung
jawab.
Sejarah Tari Adat
Terang Bulan
Tari Adat Terang Bulan merupakan tari kreasi baru yang muncul
pada sekitar tahun 1960-an. Namun, sebelum tari Adat Terang Bulan terbentuk ada
tari lima serangkai yang terdiri dari Tari Morah – Morah, Tari Perakut, Tari
Cipa Jok, Tari Kabang Kiung dan Tari Patam – Patam Lance seperti yang dikutip
dari buku Pilar Budaya Karo.
Tari dalam masyarakat Karo memiliki fungsi yang terbagi tiga yakni tari upacara, pertunjukan dan hiburan. Tari Kreasi seperti halnya Tari Adat Terang Bulan berfungsi sebagai hiburan saat ada acara seperti pesta, acara formal maupun non formal.
Berbincang tentang sejarah tari adat Terang Bulan, kapan tari
ini muncul dan penyebab kemunculannya masih belum ada penjelasan detail
mengenai sejarah ini. Namun, tari Adat Terang Bulan memang muncul bersama
dengan tari Piso Surit, tari Roti Manis, dan tari Tanam Padi, setelah adanya
tari Lima Serangkai.
Gerakan, Kostum dan
Properti pada Tari Terang Bulan
Tari Adat Terang Bulan memiliki gerakan yang lemah gemulai.
Tari ini mempunyai pola dasar yaitu posisi tubuh, gerakan endek, gerakan tangan
yang disesuaikan dengan gerak kaki dan tempo music. Selain itu, pola dasar tari
ini telah dikembangkan dan ditambah dengan gerakan variasi sehingga nampak
lebih indah dan menarik.
Tari Adat Terang Bulan memiliki pola lantai lurus, dengan
level gerakan yang sedang dan rendah. Sementara itu, penari berjajar dan saling
berhadapan dengan pasangan tarinya. Tari ini cenderung memiliki durasi yang
lebih lama karena gerakannya yang lambat. Tari ini juga tidak memiliki property
tari yang dibawa setiap penari karena para penari hanya mengandalkan gerakan
tangan saja.
Pada penggunaan kostumnya, penari Terang Bulan mengenakan
pakaian adat Sumatera. Pada penari perempuan mengenakan kebaya, sarung, tudung
dan Uis Nipes.
Sementara pada penari pria mengenakan kemeja, celana panjang, sarung dan Beka Buluh. Busana tari ini, mirip dengan busana pada Tari Guro-Guro Aron karena memang Tari Terang Bulan juga ditarikan dalam acara Guro – Guro Aron.
Tari Adat Terang Bulan ditarikan dengan iringan alat music
sarune, gung, gendang, penganak, kulcapi dan keteng – keteng. Tiap pemain alat
music tersebut memiliki julukan berdasarkan alat yang mereka mainkan.
Misalnya saja, pemain gendang disebut dengan pengual, pemain
penganak disebut simalu penganak, dan pemain alat music gung disebut simalu
gung.
Sudah paham kah Anda tentang Tari Adat Terang Bulan? Tari ini
sangat tenang dan cenderung romantis untuk para muda – mudi daerah setempat.
Hal ini karena Karo memiliki banyak sekali kesenian salah satunya tarian atau
sering disebut dengan landek yang memiliki cerita dan tema yang berbeda – beda. (sering jalan)
BATAK & KARO
Artikel
Review Product
HYPE GAUL
-
Karogaul.com - Alam semesta diciptakan Tuhan dengan milyaran hal menakjubkan didalamnya,keindahan alam ini membuat kita begitu kaya dan t...
-
Karogaul.com - Untuk melepas penat ataupun jalan-jalan kumpul bareng keluarga atau teman tidaklah mesti harus ke tempat yang mahal. Ada s...
-
Karogaul.com - Objek wisata di Klaten memang tidak perlu diragukan lagi. Misalnya saja objek wisata air yang ada di Klaten, Jawa Tengah. ...
-
Karogaul.com - Danau legenda di Sumatera Utara ini kian hari makin memikat hati wisatawan lokal maupun asing. Konon, danau ini mempunyai ...
-
Karogaul.com - Tinggal di kota besar yang sehari-harinya penuh dengan hiruk-pikuk kegiatan kota pastinya membuat kita jenuh dan penat. Be...
