Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Asal Usul Ginting Munte

Asal Usul Ginting Munte
foto : tslr.net

Ginting Munté (Muthé) adalah salah satu cabang (sub-) merga dari merga Ginting (salah satu dari lima merga Karo)! Banyak orang beranggapan kalau merga ini sebenarnya berasal dari Batak 😁 (Toba atau Simalungen), 👉 akan tetapi jika kita menelisik pada tradisi dalam merga Ginting Munthe itu sendiri, dan jika kita kaitkan dengan tradisi pada sub-merga Karo-karo Sinulingga (Sinulingga telah menemui Ginting Munthe di Lingga sekitar awal-awal abad ke-13), tradisi Saragih Munthe (di Simalungun, Dalimunte di Labuhan Batu, dan sejarah Zending Hindu di Sumatera bagian timur, tengah, dan utara, serta catatan-catatan keberadaan (kemunculan) merga Munte itu sendiri, maka hal ini tidak-lah sejalan dari dimensi waktu dan tidak-lah masuk diakal.

Dipercaya, Si Raja Batak yang menurut tradisi Batak (Toba) adalah nenek moyang seluruh bangsa Batak yang daripadanya-lah lahirnya marga-marga Batak, yang hidup bersamaan waktunya denga kerajaan-kerajaan seperti: Haru (Karo), Nagur (di Sumatera Timur yang identik dengan Simalungun), Padang Lawas dan Pané (Mandailing Tua), Sriwijaya, Majapahit (dalam kakawi Negarakertagama), Malaka, dll;

Jika kita meninjau dari hal ini, dapat dipastikan bahwa setidaknya, Karo, Simalungun, dan Mandailing sudah ada saat dimana kemunculan Si Raja Batak yang juga dipercaya adalah aktivis dari salah satu kerajaan tersebut diatas yang mengungsi ke pedalaman Samosir, maka hidup Si Raja Batak dipredikasikan awal abad ke-13 M.

Mempelajari sejarah Munthé ini sangatlah menarik dan unik. Banyak etnis-etnis khususnya yang hidup di Sumatera (Karo, Simalungun, Mandailing, Toba, Pak-pak/Dairi, Gayo, Alas, dll) yang memiliki merga Munté ini, dan bahkan tidak jarang mengklem bahwasanya Munthé ini berasal dari mereka, namun apa-pun itu kembali kepada pribadi kita masing-masing versi dari tradisi mana yang hendak kita pakai menjadi pedoman kita, namun fakta tetap-lah fakta walau sulit untuk kita menerimanya.💢

Di Eropa, tampaknya keberadaan Munte (Munthe) sudah mulai teridentifikasi setidaknya sejak tahun 990M. Di tahun 1000 – 1449 M di Eropah diketahui setidaknya 12 orang telah menggunakan kata Munthé (Muté) ini dibelakang namanya, salah satunya dari temuan ijazah dari Ascricus van Munte (1072 M) dari Vlanderen yang sekarang merupakan wilayah Belgia. Apakah mungkin Munte yang di Sumatera sudah sampai di Belgia di Tahun 1000?😏

Jika kita berpatok pada masa kemunculan kerajaan Aru/Haru (Karo), Nagur (identik dengan Simalungun), dan Padang Lawas serta Pané (identik dengan Mandailing), ya mungkin saja!

Mengingat, setidaknya aktivitas pelayaran internasional di Barus sudah dimulai sejak abad ke-5 M. Bahkan, di Norwegia di abad ke-16 M muncul Ludvig Munthe! Mengingat jarak antara Belgia dengan Norwegia yang sangat jauh (…) apakah keluarga Munté Belgia ini sama dengan Munté di Norwegia? 

Namun, jika ditinjau dari faktor waktu (tahun 1000 – 1500’an) dan geografis, hal ini juga sangat memungkinkan terjadi, mengingat pelabuhan Belgia yang berhadapan langsung dengan Laut Norwegia melalui Laut Utara yang diapit kepulauan Britania Raya di barat dan di sebelah timur dikelilingi daratan Eropa di pesisir pantai Belanda, Jerman, dan Denmark.💕

Bahkan, silsilah dari Ludwig Munthe (1593-1649) ini disusun dengan sangat rapih oleh Severre Munthe, dalam buku Familiem Munthe In Norge. Sekitar tahun 1995 diperkirakan jumlah keturunannya yang teridentifikasi lebih lima ratus jiwa. Munthe di Norwegia ini juga mengakui dan menyatakan bahwa Vlanderen (Belgia) adalah tanah asal leluhur mereka (Silahkan dilihat dokumen Munthe Eropah : http://www.geocities.com/-ascricus/genealogy/surnames.htm -| http://genealogy.munthe.net | http://sverre.munthe.net ).

Dari cerita diatas, maka timbullah pertanyaan besar: apakah Munthé (Munté) di Belgia, Norwegia, dan wilayah Eropah lainnya mencerminkan atau bahkan satu nenek moyang dengan Munté (Munthé) yang tersebar di nusantara? Dan, darimanakah alsa Munté ini sesungguhnya?


Ya, itu pertanyaan yang menjadi misteri besar, tetapi setidaknya ada beberapa tradisi yang mendukung keberadaan Munthe itu lebih awal di utara Danau Toba (Karo), yakni: Tradisi Ginting Munthe itu sendiri, yang didukung oleh tradisi Ginting Pasé, Ginting Manik, Karo-karo Sinulingga (tradisi Karo), dll; dan juga tradisi Simalungun.

Blog : Arikokena
Oleh : Bastanta P Sembiring
Editor : Willem A Sinuraya