Pria Muslim Bertato Salib
karogaul.com - Saya seorang pemuda dari Suku Karo dan beragama Islam.
Saya ingin membagikan sedikit pengalaman saya hidup dalam berbagai perbedaan.
Dua bulan yang lalu saya mengabadikan tatto salib di tubuh saya.
Dibantu oleh teman saya yang juga seniman tattoo
@defretestattoomedan.
Terimakasih brather udah mau menyumbangkan karyanya
buat tubuh saya. Dan yang paling buat saya senang, sudah mau mendengarkan
celotehku tentang indahnya perbedaan agama.
Sedikit cerita dan alasan mengapa saya mengabadikan
tatto salib ini. Menurut saya, semua ajaran agama sama. Tidak ada yang
mengajarkan tentang kebencian. Dan kita juga tau kalo perbedaan adalah ciptaan
Tuhan. Yang tujuannya agar kita dapat menunjukkan saling menghormati, saling
merangkul.
Bukan sesuka kita yang membuat hancur persatuan
seperti sekarang ini.
Lalu, mengapa gambar beliau? Saya hidup dari kecil
hingga sampai sekarang dengan keluarga saya yang berbeda-beda agama. Saya
sangat mengerti bagaimana hidup saling menghormati dan saling menerima dalam
perbedaan.
Mungkin hal inilah yang membuat saya berbeda pandangan
dengan mereka yang hidup hanya di lingkungan yang sama. Selama hampir 2 tahun
saya hidup bersama orang-orang yang sudah seperti saudara saya yang berbeda
ras, suku, budaya, dan agama.
Ketika saya melakukan petualangan dengan scooter
kesayangan saya ke Indonesia Timur, mulai dari NTB hingga Papua yang mayoritas
Nasrani, pertamakalinya saya menginjakkan kaki ke daerah ini, tidak seorangpun
yang saya kenal sebelumnya. Tapi, dengan begitu mudahnya mereka menerima saya
tanpa mempermasalahkan suku dan agama saya.
Perbedaan yang cukup mencolok dari kebiasaan, budaya,
agama tidak membuat jarak diantara kita.
Begitu tersentuh saya ketika ditanya agama, saya
bilang saya seorang muslim. Kemudian mempersilahkan saya shalat bahkan
disediakan sajadah yang memang tidak saya miliki. Mereka bukan muslim tapi
dengan senang hati mempersilahkan saya shalat dan menyediakan sajadah.
Seandainya sebagai rakyat Indonesia dengan banyak
perbedaan bisa memperlakukan sesama seperti ini, bisa menghargai agama orang
lain, menerima perbedaan tanpa mengurangi ibadah kita, sungguh sangat indah.
Ketika agama dikaitkan dengan masalah lain yang dilakukan oknum yang memeluk
agama itu sendiri, maka dengan bijaksana jangan kita salahkan agamanya, tapi
masalah oknumnya yang memeluk agama. Lebik bijaklah dalam berpikir.
Next time saya ingin mengukir gambar Bunda Maria. Bagi
teman seniman tatto yang ingin menyumbangkan karya gambarnya saya sangat senang
menerimanya.
TERIMAKASIH.
Semoga pengalaman saya ini bisa menginspirasi
teman-teman semua untuk bisa menerima dan menghormati perbedaan. Karena kita
satu Indonesia.
Oleh: Rey Bulang Tarigan Silangit