Corona Menggila, Ratusan Pelajar di Papua Positif Corona


Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Papua mengungkapkan bahwa 289 anak usia sekolah dari berbagai jenjang pendidikan di Papua terkonfirmasi positif virus Corona (Covid-19).

Juru Bicara Satgas COVID-19 Papua, dr Silwanus Sumule, mengatakan jumlah tersebut merupakan akumulasi kasus sejak awal pandemi Covid-19 merebak di Papua.

“Sebanyak 289 anak usia sekolah dinyatakan positif Covid-19,” ujar Silwanus Sumule, dikutip dari ANTARA, Kamis (13/8/2020).

Menurut Sumule, ratusan pelajar tersebut diduga terpapar saat kegiatan belajar mengajar (KBM) masih berlangsung secara tatap muka. Saat ini, untuk menekan penyebaran virus, seluruh kegiatan belajar mengajar telah dialihkan secara daring (online).

Terkait rencana pembukaan kembali sekolah dan pelaksanaan KBM tatap muka, Sumule menegaskan bahwa kebijakan tersebut akan disesuaikan dengan kondisi dan keputusan pemerintah daerah masing-masing.

Namun demikian, pihaknya berharap sebelum KBM tatap muka kembali diterapkan, seluruh persiapan harus dilakukan secara matang, khususnya dalam penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Protokol kesehatan harus benar-benar dijalankan secara disiplin agar kegiatan belajar mengajar bisa berlangsung dengan aman dan bertanggung jawab, mengingat virus Covid-19 masih ada di sekitar kita,” tegasnya.

Ia menambahkan, sebelum sekolah kembali dibuka, setiap satuan pendidikan wajib menyediakan fasilitas cuci tangan, menerapkan jaga jarak fisik, serta pengawasan ketat terhadap aktivitas siswa. Namun hingga kini, pihaknya belum memastikan apakah sudah ada sekolah di Papua yang benar-benar siap melaksanakan ketentuan tersebut.

Sumule yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua mengungkapkan, dari total 3.225 kasus positif Covid-19 di Papua, sekitar 10 persen di antaranya dialami oleh anak-anak berusia di bawah 19 tahun.

Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan Satgas Covid-19 untuk terus memperkuat upaya pencegahan, khususnya di lingkungan pendidikan.