Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa strategi orang Tionghoa dalam berbisnis, sehingga mayoritas bisnisnya pada sukses?

Jangan percaya bulat-bulat!

Orang tionghoa kalau sukses dia mapan, kalau bangkrut, dia amsyong, dikucilkan dan bisa saja bunuh diri..

Resep suksesnya cuman satu kok, karena mereka gak punya pilihan selain berdagang,.

Dulu orang tionghoa mendapatkan diskriminatif, tidak bisa bekerja di pemerintahan, dulu sektor pemerintahan dikuasai orang dari suku jawa, makanya dulu banyak orangtua menamai anaknya dengan nama jawa meski bukan orang jawa, tujuannya agar sang anak bisa bekerja di dalam tubuh pemerintahan.

Karena tidak punya pilihan, mau bertani gak ada tanah, mau jadi karyawan, terkendala rasnya, jadilah mereka pedagang, namanya pedagang, itu kalau gak ketat masalah keuangan, bisa bangkrut, apalagi orang tionghoa itu kebanyakan sumber keuangannya dari minjam ke bank, atau sanak saudara, jadi itulah mengapa mereka takut sekali gak bisa kembalikan, kalau mereka gak bisa kembalikan, kepercayaan akan hilang, dan mereka gak bisa minjam uang lagi dalam jumlah lebih besar.

Menjadi pedagang, membuat mereka harus kuat hitung-hitungan, modal gak boleh dimakan, keuntungan harus diputar lagi, sampai mereka bisa beli rumah dan toko, baru boleh makan enak, dan itu diajarkan sampai generasi ke 3..

Kalau anda nonton film cek toko sebelah, itu kan berdasarkan pengalaman nyata, dimana banyak orang tionghoa generasi pertama dan kedua, mau mewariskan tokonya kepada anaknya, tapi karna zaman kini orang tionghoa bebas bekerja dimanapun, termasuk jadi tni, polisi, bahkan kerja di pemerintahan, akhirnya tuh toko gak ada yang ambil alih.


Hermanto tanoko ( salah satu orang terkaya di indonesia) pernah bilang bahwa, dia minjam ke bank bukan untuk konsumtif tapi guna membesarkan bisnisnya, ayo loh….siapa di sini yang minjam ke bank untuk kredit mobil? kredit televiisi gede? beli motor? daftarin untuk anak jadi…*** ( isi sendiri).

Jadi sekarang tau kan apa bedanya?

Banyak buku yang membedah kisah sukses orang tionghoa, padahal di negara china sana, jumlah orang miskin itu banyak sekali, terus mengapa di negara lain mereka berkembang, jadi bukan karena ras mereka, ujuk-ujuk langsung dibekali kemampuan berwirausaha.

Karena mental perantauan itu berbeda, jadi, alam yang membentuk mereka menjadi seperti itu, mereka harus survive, untuk itu harus hemat, mereka harus berdagang, karena hanya itu pekerjaan paling rasional di ambil, mereka juga harus berinvestasi, agar bisa hidup tenang di masa tua nanti, karena mereka minoritas, jadi tidak mungkin bisa minta tolong sama birokasi.