Bharada Cipto Mungkur, Anggota Brimob yang Baru 10 Bulan Berdinas, Tewas Usai Diserang di Tangerang

Seorang anggota Brimob bernama Bharada Cipto Mungkur meninggal dunia setelah menjadi korban penyerangan oleh sekelompok orang tak dikenal di kawasan Bitung, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Minggu dini hari, 19 Oktober 2025, sekitar pukul 04.30 WIB.
Korban diketahui baru 10 bulan berdinas di kesatuan Brimob Divisi Baglog Mabes Polri.

Kronologi Kejadian

Peristiwa berawal saat empat pria mendatangi sebuah warung milik warga bernama Marlin Sihotang yang berada di bawah jembatan tol Bitung. Para pelaku diduga meminta minuman tanpa ingin membayar, sehingga terjadi adu mulut dengan pemilik warung.

Ketika situasi mulai memanas, Bharada Cipto Mungkur yang kebetulan berada di lokasi mencoba melerai pertikaian tersebut. Namun, niat baiknya justru memicu perlawanan dari kelompok pelaku. Mereka kemudian meninggalkan lokasi sambil mengancam akan kembali.

Tak lama setelah itu, korban bersama rekannya mencoba mencari para pelaku yang disebut bergerak ke arah belakang SPBU Bitung. Di lokasi tersebut, korban diserang secara brutal hingga mengalami dua luka tusuk di bagian kepala.

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Namun, setelah dirawat selama enam hari, Bharada Cipto Mungkur menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat, 24 Oktober 2025.

Pemulangan Jenazah ke Kampung Halaman

Jenazah Bharada Cipto Mungkur telah diterbangkan ke kampung halamannya di Desa Mungkur, Kecamatan Tarabintang, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, pada Sabtu, 25 Oktober 2025.
Proses pemulangan dilakukan dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Silangit, Tapanuli Utara, disaksikan keluarga besar dan rekan-rekan almarhum.

Respons Keluarga dan Kerabat

Kabar duka ini mengguncang keluarga besar korban dan masyarakat di kampung halamannya. Kerabat korban, Hasmar Bancin, mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam dan berharap agar pelaku segera ditangkap.

Ucapan belasungkawa juga membanjiri media sosial. Banyak teman, sahabat, dan warga yang mengenal almarhum menuliskan doa dan kenangan baik tentang sosok Bharada Cipto Mungkur.
Mereka menggambarkan almarhum sebagai pribadi sopan, ramah, ceria, dan berjiwa sosial tinggi.

“Baru 10 bulan bertugas, tapi sudah menunjukkan dedikasi luar biasa. Kami tidak menyangka perpisahan ini datang secepat ini,” tulis salah satu akun di media sosial.

Banyak yang juga mengenang momen-momen kebersamaan dengan almarhum, mulai dari masa pelatihan hingga kebersamaannya saat pulang ke kampung halaman sebelum bertugas di Mabes Polri.

Penyelidikan Polisi

Pihak kepolisian melalui Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Wira Graha Setiawan, menyatakan bahwa saat ini penyelidikan masih terus dilakukan.
Polres Tangsel telah membentuk tim gabungan Satreskrim bersama Polsek Curug untuk mengejar para pelaku yang terlibat dalam penyerangan tersebut.

“Kami sudah mengatensi penuh kasus ini. Tim gabungan sedang bekerja untuk mengungkap pelaku dan motif di balik penyerangan ini. Mohon doa agar kasus ini segera terungkap,” ujar AKP Wira.

Duka Mendalam dan Harapan Keadilan

Kepergian Bharada Cipto Mungkur menyisakan duka mendalam bagi keluarga, rekan, dan masyarakat. Ibunda korban dikabarkan sangat terpukul, terlebih putranya baru saja mengawali kariernya sebagai anggota Polri.

Banyak pihak berharap agar penegakan hukum berjalan maksimal dan pelaku penyerangan mendapat hukuman setimpal atas tindakan brutal yang merenggut nyawa anggota kepolisian muda tersebut.

Selamat jalan Bharada Cipto Mungkur, semoga pengabdian dan keberanianmu menjadi inspirasi bagi banyak orang, serta mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.