Dulu Bikin Kaya, Kini Strategi Sama Bikin Investor Kripto Auto Miskin — Apa yang Terjadi?

Lonjakan harga aset kripto sepanjang tahun 2025 ternyata tidak hanya terjadi karena permintaan yang meningkat, tetapi juga karena penggunaan leverage tinggi oleh para trader. Strategi yang sebelumnya dianggap sebagai jalan pintas untuk meraih keuntungan besar, kini berubah menjadi bumerang dan membuat banyak investor mengalami kerugian besar hanya dalam hitungan hari.

Dalam dua pekan terakhir, pasar kripto kembali mengalami gejolak besar. Data terbaru menunjukkan banyak trader mengalami likuidasi massal, terutama mereka yang menggunakan margin tinggi untuk memperbesar posisi trading.

Apa Penyebab Investor Kripto Rugi Besar?

Menurut laporan Wall Street Journal yang dikutip dalam artikel, banyak trader menggunakan leverage hingga 100x, artinya mereka hanya perlu modal US$1 untuk membuka posisi senilai US$100 di Bitcoin. Strategi ini memang bisa membuat keuntungan berlipat ketika harga naik — tetapi kerugian juga tumbuh dengan kecepatan yang sama ketika pasar bergerak berlawanan arah.

Sepanjang Oktober 2025, likuidasi aset kripto mencapai rekor tertinggi tahun ini. Penyebab utamanya adalah aksi jual besar-besaran setelah Presiden Trump mengumumkan kebijakan tarif baru terhadap China. Sentimen negatif ini langsung memicu penurunan cepat di pasar kripto global.

Harga Bitcoin Anjlok dari Rekor Tertingginya

Bitcoin yang sebelumnya mencapai harga tertinggi di atas US$126.000, kini turun drastis hingga menyentuh level US$89.440 — penurunan sekitar 29% hanya dalam beberapa pekan.

Penurunan ini menjadi pukulan keras bagi investor, terutama perusahaan publik yang menjadikan Bitcoin dan Ether sebagai bagian dari aset treasury mereka. Beberapa perusahaan bahkan mengalami penurunan nilai saham lebih buruk dibandingkan pergerakan Bitcoin itu sendiri.

Investor Berpengalaman Mulai Berubah Strategi

Seorang trader yang sudah aktif sejak 2013 mengaku berhasil meraih keuntungan dengan membuka posisi short leverage 20x ketika harga berada di US$106.000. Dia mendapatkan profit sekitar US$120.000 dari strategi tersebut.

Namun ia mengingatkan, pengalaman masa lalu mengajarkannya untuk menjauh dari revenge trading dan menyimpan uang di tempat yang sulit diakses agar tidak mudah tergoda membuka posisi baru.

Meskipun volatilitas tinggi, regulasi di Amerika Serikat kini justru semakin ramah terhadap aset digital setelah Trump kembali terpilih sebagai Presiden. Bursa seperti Coinbase kini menyediakan perpetual futures dengan leverage hingga 10x, sementara CBOE bersiap meluncurkan kontrak Bitcoin dan Ether dengan masa berlaku 10 tahun pada Desember.

Selain itu, platform pinjaman kripto kembali populer. Data dari Galaxy Digital menunjukkan nilai pinjaman kripto global mencapai US$74 miliar, melewati rekor bull market tahun 2021.

Risiko Meningkat — Apakah Tren Ini Akan Berlanjut?

Meskipun banyak investor mengalami kerugian, minat terhadap leverage dan pinjaman kripto tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Para analis memperingatkan bahwa tanpa batasan regulasi jelas, leverage kemungkinan tetap akan berkembang.

Menurut salah satu analis, "Jika risiko tidak dikelola, maka konsekuensinya bisa lebih besar dibanding potensi keuntungannya."

Strategi leverage memang pernah menjadi senjata rahasia bagi para investor di masa bull market, tetapi kini semakin jelas bahwa strategi yang sama dapat menjadi jebakan finansial ketika pasar bergerak tidak sesuai harapan.

💡 Pelajaran penting:

Profit dalam dunia kripto bukan hanya soal keberanian, tetapi juga kemampuan mengelola risiko.

Jika Anda berinvestasi atau trading kripto, pahami bahwa leverage adalah alat berbahaya  bisa mempercepat keuntungan, tetapi juga bisa menghabiskan modal dalam hitungan detik.