IHSG Pekan Ini Dipengaruhi Sentimen Banjir Sumatra, Ini Daftar Saham Berpotensi Cuan

Jakarta, 1 Desember 2025 — Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini diprediksi bergerak terbatas akibat sentimen negatif dari bencana banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra. Kondisi ini membuat pelaku pasar cenderung berhati-hati dalam mengambil posisi perdagangan.

Meski demikian, IHSG masih mencatatkan performa positif pada pekan sebelumnya (24–28 November 2025) dengan kenaikan 1,12% dan berhasil menutup perdagangan di level 8.508,71. Kenaikan ini didorong meningkatnya volume transaksi harian yang menunjukkan minat beli masih cukup kuat di pasar domestik.

Tekanan Asing Masih Besar

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Iman Gunadi, menjelaskan bahwa di balik penguatan tersebut, pasar saham Indonesia mencatat tekanan jual dari investor asing. Tercatat, terjadi capital outflow sebesar Rp765 miliar dalam sepekan terakhir.

Meski demikian, beberapa saham berhasil mencatat pembelian bersih (net buy) terbesar. Saham-saham tersebut antara lain:

  • BREN — Rp6,83 triliun

  • BRMS — Rp4,42 triliun

  • BMRI — Rp3,2 triliun

  • RAJA — Rp1,18 triliun

  • PTRO — Rp969,2 miliar

Iman menyebut mayoritas arus masuk tersebut dipengaruhi oleh proses rebalancing indeks MSCI yang resmi berlaku mulai 25 November 2025.

“Meski terjadi penguatan IHSG, tekanan capital outflow asing tetap menjadi sinyal kewaspadaan bagi pasar,” ujar Iman dalam pernyataan resminya, Senin (1/12/2025).

Banjir Sumatra Berpotensi Pengaruhi Inflasi

Di tingkat domestik, pasar akan mencermati dampak lanjutan dari banjir besar di wilayah sentra perkebunan. Gangguan distribusi dan logistik dikhawatirkan memicu lonjakan inflasi volatile food dalam jangka pendek.

Jika inflasi meningkat signifikan, hal ini dapat menekan ruang gerak kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas pasar.

Dua indikator ekonomi yang dinilai penting untuk diperhatikan pekan ini adalah:

  • Inflasi bulanan

  • Neraca perdagangan (Balance of Trade)

Momentum Akhir Tahun Bisa Jadi Penopang

Di sisi lain, pasar saham masih memiliki potensi momentum positif seiring periode window dressing akhir tahun, serta meningkatnya belanja masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Faktor seperti pencairan THR, peningkatan konsumsi, dan penyaluran bansos pemerintah diprediksi bisa memberikan dorongan bagi sektor consumer goods dan ritel.

Sentimen Global Masih Menentukan Arah IHSG

Dari luar negeri, investor menunggu sejumlah data ekonomi Amerika Serikat, termasuk:

  • ISM Manufacturing PMI

  • PCE Price Index dan Core PCE Price Index

Jika rilis data tersebut menunjukkan pelemahan ekonomi AS, pasar global berpotensi masuk fase risk-on, dan ini bisa menjadi sentimen positif bagi emerging markets termasuk Indonesia.

Rekomendasi Saham Minggu Ini

Indo Premier Sekuritas memberikan rekomendasi beberapa saham untuk diperhatikan pekan ini:

Kode Saham Rekomendasi Alasan Utama
MYOR Buy Diuntungkan kenaikan konsumsi jelang Natal & Tahun Baru
SSIA Buy on Pullback Potensi masuknya FDI dan pengembangan kawasan industri
INET Buy on Pullback Momentum pemulihan sektor teknologi dan telekomunikasi

Keputusan investasi sepenuhnya ada pada masing-masing investor. Analisis ini hanya bersifat informasi dan bukan ajakan membeli atau menjual saham.