Pramono Anung Resmi Sandang Merga Sebayang: Sebuah Kehormatan dan Babak Baru Persaudaraan Budaya Karo

Pada Minggu, 16 November 2025, suasana di Cibubur terasa berbeda. Di tengah gelak tawa, tarian, dan nuansa adat khas Karo, sebuah momen penting terjadi: Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, resmi menerima merga kehormatan Sebayang. Prosesi itu bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk penerimaan penuh makna bahwa ia kini menjadi bagian dari keluarga besar masyarakat Karo.

Sebuah Prosesi yang Penuh Arti

Penganugerahan merga kepada tokoh publik bukan hal yang sering dilakukan. Dalam tradisi masyarakat Karo, pemberian merga memiliki nilai mendalam ia menandai identitas, garis persaudaraan, sekaligus tanggung jawab moral untuk menjaga nilai adat dan hubungan kekerabatan.

Ketika Pramono menerima merga Sebayang, ia tampak terharu. Dalam pidatonya, ia menyampaikan rasa bangga sekaligus syukur atas kehormatan tersebut.

“Ini sebuah kehormatan luar biasa bagi saya dan keluarga. Hari ini saya tidak hanya menjadi tamu, tetapi bagian dari keluarga besar Karo,” ungkapnya.

Nilai-Nilai Budaya Karo yang Menyentuh

Dalam sambutannya, Pramono menyebut bahwa budaya Karo memiliki kedekatan dengan budaya Betawi, terutama dalam hal:

  • keterbukaan

  • sikap inklusif

  • persaudaraan yang kuat

Menurutnya, masyarakat Karo memiliki tradisi menerima siapa pun dengan hangat dan tanpa batas. Hal inilah yang membuatnya merasa diterima bukan sebagai pejabat, tetapi sebagai saudara.

Ia juga menekankan bahwa dalam sejarah sosial masyarakat Karo, intoleransi tidak memiliki ruang selama adat dan nilai-nilai hidup dijunjung bersama.

Karakter Orang Karo yang Menginspirasi

Pramono menyebut masyarakat Karo sebagai salah satu etnis dengan karakter kuat. Menurutnya, orang Karo dikenal:

  • pekerja keras

  • disiplin

  • menjunjung kehormatan

  • bertanggung jawab

  • lugas dan berpendirian

Nilai-nilai itu selaras dengan gaya kepemimpinan yang ia bangun di Jakarta. Ia bahkan menyebut, banyak warga Karo terlibat dalam pembangunan dan kehidupan ekonomi kota metropolitan tersebut.

Minola Sebayang dan Pramono Anung Sebayang

Falsafah Kehidupan dalam Adat Karo

Sebagai bagian dari prosesi adat, Pramono juga diperkenalkan pada salah satu konsep penting dalam struktur sosial masyarakat Karo yang menekankan hubungan kekeluargaan, kebersamaan, dan saling menghormati. Nilai-nilai ini bukan hanya menjadi aturan dalam kehidupan bermasyarakat, tetapi juga menjadi pedoman moral yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Bagi Pramono, menerima merga berarti turut memikul tanggung jawab menjaga kehormatan, mempererat hubungan kekerabatan, dan menempatkan rasa hormat sebagai landasan interaksi sosial. Prosesi ini bukan sekadar simbolis, tetapi sebuah ikatan batin dengan keluarga dan komunitas yang menerimanya.
“Mulai hari ini saya menjadi bagian dari keluarga Sebayang. Saya berjanji akan menjaga amanah, nilai, dan harapan yang diberikan kepada saya,” tutur Pramono dengan penuh keyakinan.

Kenangan dan Jejak Tokoh Karo

Dalam pidatonya, Pramono sempat mengenang almarhum Sembiring Meliala, salah satu tokoh Karo yang pernah menjadi koleganya di DPR RI pada 1999.

Baginya, sosok tersebut adalah salah satu contoh nyata bagaimana karakter masyarakat Karo terbentuk tegas, berani, tetapi tetap hangat dan penuh humor.

Apresiasi untuk Komunitas Karo di Jakarta

Penganugerahan merga ini juga menjadi momentum bagi Pramono untuk mengapresiasi kontribusi warga Karo di Jakarta, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun kebudayaan.

Menurutnya, sifat santun namun tegas, mandiri namun tetap rendah hati, menjadikan masyarakat Karo bagian penting dalam dinamika keberagaman ibu kota.

Di akhir acara, suasana terasa jauh lebih hangat. Tidak ada lagi batas antara pemimpin dan masyarakatyang tersisa hanyalah keluarga baru yang saling menghormati.

Penyematan merga Sebayang bukan sekadar simbol. Ia adalah pintu yang membuka hubungan lintas identitas, lintas budaya, dan lintas ruang sosial.

Karena pada akhirnya, Indonesia tidak hanya tentang perbedaan, tetapi bagaimana perbedaan itu dirayakan dan dirawat bersama.